Sungai Kalilo, salah satu destinasi wisata yang dimiliki Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Menjaga kebersihan dan kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi tugas pokok serta komitmen Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi.
Berbagai strategi telah dilakukan oleh organisasi pemerintah yang berkantor di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sobo, Banyuwagi tersebut.
Salah satu strategi atau program yang dimiliki DPU
Pengairan tahun ini adalah program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai
(Sekardadu) yang dilaunching pada Maret 2022 lalu.
Program gerakan lintas sektor dan dinas ini juga melibatkan
pelajar dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Pelajar maupun mahasiswa
diedukasi untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan sungai.
"Program ini sifatnya berkelanjutan, sehingga dalam pelaksanannya akan dilakukan evaluasi agar program dapat berjalan secara optimal," kata Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo melalui Sekretarisnya, Riza Al Fachroby, Senin (10/10/2022).
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur
Priambodo mendampingi tim Sungai Watch memasang trash barrier di aliran Sungai
Kalilo. (Foto: Istimewa)
Pada akhir tahun nanti akan dilakukan sebuah rewarding bagi
sekolah yang melaksanakan program terbaik. Reward akan diberikan sebagai bentuk
apresiasi bagi setiap sekolah atas apa yang dilakukan selama ini.
"Namun itu jangan dijadikan target atau acuannya. Pada
prinsipnya program digagas untuk edukasi, perubahan perilaku serta memberikan
pemahaman tentang pentingnya merawat sumber daya air untuk kelestarian
hidup," bebernya.
Dalam memanajemen sumber daya alam, Dinas memaksimalkan
kinerja 11 korsda yang tersebar di Banyuwangi.
"Misalnya saat musim penghujan seperti sekarang ini,
korsda melakukan spei hingga kerja bakti gelontor waled/sedimen yang menumpuk.
Sehingga ketika hujan datang, debit air bisa tertampung dengan maksimal,"
kata Riza.
Dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai, DPU Pengairan berkolaborasi dengan NGO Sungai Watch yang digawangi Bencheghib dan Sam Bencheghib, dikenal dengan aktivitasnya yang giat membersihkan sungai.
Petugas Korsda DPU Pengairan Banyuwangi kerja
bakti bersihkan aliran sungai. (Foto: Istimewa)
Dalam kerjasama tersebut, ditargetkan 100 trash barrier
atau jaring penghalang sampah terpasang di sejumlah sungai maupun irigasi.
"Jaring penghalang sampah yang sudah terpasang
diantaranya di aliran Sungai Kalilo dan di muara Pantai Boom. Targetnya 100
jaring bisa terpasang tahun ini," jelasnya.
Riza menyebut, jaring yang sudah terpasang berhasil
menghadang sampah tak masuk laut. Selanjutnya sampah yang terjaring akan
dipilah dan didata sesuai jenisnya. "Menjaga kebersihan sungai adalah
tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya tugas pemerintah,” sebut Riza.
Seperti yang disampaikan Bupati, melalui program ini
diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan, utamanya ke sungai. Tanpa kesadaran dari masyarakat, tentu
hasilnya tidak akan maksimal," pungkasnya. (fat)