Keterangan Gambar : Komite Komunikasi Digital (KKD) Jatim koordinasi dengan pemilik akun TikTok @masroyganteng di Kantor Kominfo Jatim. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id,
Surabaya - Bos Mafia Gedang, Royhan Ni'amillah pemilik akun TikTok
@masroyganteng yang berapa waktu lalu dituding pihak yang mengatasnamakan
kelompok wartawan, melakukan pelecehan terhadap profesi jurnalis akhirnya
memenuhi panggilan Komite Komunikasi Digital (KKD) Jawa Timur di Kantor Kominfo
Jatim, Jl Ahmad Yani 242-244, Surabaya, Rabu (17/05/2023) sekitar pukul 09.30
WIB.
Ketua Harian KKD Jatim, Dr.
Arief Rahman mengatakan, pihaknya memanggil Roy untuk dimintai klarifikasi
terkait konten video yang sempat viral beberapa hari lalu. Langkah ini diambil
untuk menindaklanjuti supaya tak terjadi misinformasi dan disinformasi.
Sehingga, publik bisa
mendapatkan informasi yang benar secara utuh, dan semua pihak dapat secara
bijak menerima dan menyebarkan atau pun memproduksi informasi.
Nantinya, Tim Pertimbangan
KKD Jatim yang terdiri dari unsur Kepolisian, Kejaksaan, TNI, pakar akademik
media dan organisasi profesi wartawan akan mengkaji isi konten Mafia Gedang,
yang dipermasalahkan oleh pihak yang mengatasnamakan kelompok wartawan.
"Meluruskan masalah
terkait polemik komunikasi dalam konten digital memang domain KKD. Kami akan mengkaji
isi konten yang dipermasalahkan tersebut. Kami akan segera mengeluarkan
rekomendasi. Namun, dari penjelasan tadi kami menangkap tidak ada unsur
kesengajaan dari Roy untuk menghina profesi," katanya.
Menurut Arief yang juga
Ketua Asosiasi Media Siber (AMSI) Jawa Timur, permasalahan video viral yang
diunggah oleh Roy bisa menjadi pelajaran bagi para konten kreator agar lebih
berhati-hati dalam membuat konten.
Selain itu, hal yang tak
kalah penting, yakni masyarakat bisa bersikap bijak dalam menonton tayangan
atau informasi dalam konten digital tersebut.
"Saya kira permasalahan
ini harus disikapi secara bijak. Perlu jernih menyikapi dan juga harus siap
dikritik. Namun juga pihak konten kreator harus membuat konten yang tidak
menyinggung, kontan yang sehat apalagi ini jelang pemilu 2024," imbuhnya.
Sementara Pakar Komunikasi
Universitas Airlangga (Unair), Dr. Suko Widodo, Drs, MSI menjelaskan,
seharusnya permasalahan ini telah selesai setelah Roy membuat permintaan maaf.
Sebab, isi konten Roy yang dipermasalahkan, jauh dari unsur penghinaan seperti
yang dituduhkan.
Suko menegaskan, kasus
tersebut sebaiknya dijadikan pelajaran bagi Roy dan kawan-kawan untuk lebih
berhati-hati. Namun, ia meminta semangatnya jadi konten kreator tak padam,
terlebih lagi untuk mengkritik fenomena sosial.
"Ya ini pelajaran untuk kita semua. Hadirnya KKD ini memang berfungsi untuk permasalahan seperti ini agar bisa diselesaikan dengan RJ. karena UU ITE itu kan pidana," tegasnya.
Bos
Mafia Gedang, Royhan Ni'amillah saat memenuhi panggilan KKD Jatim. (Foto:
Istimewa)
Senada dengan Arif dan Suko,
Wakil Ketua PWI Jatim, Mahmud Suharmono mengakui jika ada oknum wartawan nakal
yang tidak taat dengan kode etik. Namun, akan jadi masalah jika konten video
Roy Mafia gedang yang viral membuat perspektif buruk jika semua wartawan adalah
oknum.
"Mengkritik tidak
apa-apa, wartawan juga harus bisa terima kritik. Saya kira di semua profesi
pasti ada oknum nakal. Masalahnya jika digeneralisir semua wartawan adalah
oknum ya salah. Juga saya berpesan jangan kebablasan jika mengkritik. Bebas
bukan berarti tanpa batasan," pungkasnya.
Seperti diketahui, konten
TikTok @masroyganteng yang menyuguhkan parodi 'wartawan-wartawanan'
dipermasalahkan oleh kelompok wartawan yang menganggap itu sebagai penghinaan
terhadap profesi wartawan.
Memang dalam konten parodi
berseri tersebut Roy yang merupakan pemilik usaha Mafia Gedang berperan sebagai
seorang pengusaha muda sukses yang selalu dikejar-kejar dan diikuti seorang
wartawan kemanapun dia pergi, bahkan saat sedang tidur pun ia dibangunkan
wartawan untuk diwawancarai.
Karena tidak tahan selalu
diikuti dan diwawancarai secara terus menerus tanpa kenal waktu, pengusaha muda
tersebut akhirnya merasa gerah dan terganggu privasinya. Nah lucunya, meski
kesal, sang pengusaha muda tetap meladeni permintaan wawancara si wartawan.
Tayangan konten 'guyonan' di
akun TikTok @masroyganteng itu banyak disukai netizen. Bahkan saat ini, TikTok
@masroyganteng telah mendapatkan 1,1 juta follower.
Untuk diketahui, Roy datang
bersama dengan 3 anggota timnya di Gedung Kominfo. Roy bersama tim Medsosnya
ditemui oleh Ketua Harian KKD Jatim Dr. Arief Rahman, ST, MM, Dr. Suko Widodo,
Drs, MSI Pakar Komunikasi Unair yang juga Wakil Ketua Harian KKD Jatim, Assyari,
SPD, Mpd, Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informasi
Provinsi Jatim, serta Wakil Ketua PWI Jatim Drs. Machmud Suhermono, M.I.Kom,.
M.Ip. (red)