(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Normalisasi Kali Lo yang melintasi wilayah perkotaan Banyuwangi sudah 80 persen diselesaikan. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau langsung pekerjaan normalisasi tersebut di wilayah Muara Kali Lo.
“Kali Lo ini sedimentasinya sudah tinggi. Kita lakukan penggalian (normalisasi), kita kembalikan lagi desain semula, supaya Kali Lo bisa menampung air lebih banyak, tidak sampai banjir lagi,” kata Ipuk saat meninjau di lokasi, Kamis (30/3/2023).
Normalisasi sungai ini, kata
Ipuk, untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi sungai agar bisa menampung air
yang lebih besar. Meningkatnya kapasitas tampungan sungai diharapkan
perkampungan di perkotaan yang biasanya kena imbas luapan air, bisa bebas
banjir.
“Kali Lo sudah digali hingga 2
meter, dan endapan yang diangkat sampai 18 ribu m3. Untuk itu, saya minta kita
semua bisa menjaga ini. Jangan lagi buang sampah sembarangan ke sungai. Eman,
sungai yang tadinya sudah dikeruk kalau harus tertimbun sampah lagi. Nanti
kalau sedimen tinggi lagi, banjir lagi jadinya. Untuk itu mari kita jaga
bersama Kali Lo,” kata Ipuk.
Selain normalisasi, Ipuk
menjelaskan bahwa pembuatan bronjong untuk mencegah erosi dan longsor di
pinggir-pinggir sungai dan tanggul juga terus dilakukan pemkab.
“Ada 16 titik yang kami pasangi
bronjong. Sudah selesai sebagian besar, termasuk yang di Sobo. Pengantigan yang
kemarin ada longsor, bronjongnya juga hampir selesai. Peninggian tanggul di
kawasan perkampungan juga sudah kita lakukan,” kata Ipuk.
Kepala Dinas PU Pengairan Guntur
Priambodo menjelaskan bahwa normalisasi Kali Lo dibagi dalam tiga segmen. Dua
segmen di antaranya telah selesai dikerjakan.
“Dengan digali hingga 2 meter,
kapasitas debit air yang tertampung bisa mencapai 600 m3/detik,” jelas Guntur.
Selain normalisasi Guntur
menyebut juga memasang pintu klep di di saluran-saluran air di sepanjang sungai
yang terhubung dengan kawasan pemukiman.
“Ini perlu kita pasang agar kalau
air meningkat volumenya tidak masuk ke saluran yang mengarah ke pemukiman
warga. Masalah ini seringkali menjadi penyebab cepat masuknya air ke
rumah-rumah warga saat air sungai mulai tinggi,” jelas Guntur.
Dalam proses normalisasi, Dinas
PU Pengairan juga melakukan langkah-langkah teknis lainnya. Seperti menjebol
check dam untuk melancarkan jalannya air.
“Kami juga akan pasang pompa air di pemukiman warga yang kerap terimbas banjir. Kami pasang permanen, jadi penanganannya bisa lebih cepat,” pungkasnya. (humas/kab/bwi)