
(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Gitaris dan pencipta lagu tersohor, Dewa Budjana, menciptakan dia lagu berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi. Lagu ini merupakan hasil kontemplasi Dewa Budjana selama seminggu berada di Banyuwangi.
Dua lagu tersebut adalah “Mata Hati” dan “Kaja Kangin”. Lagu-lagu ini sempat ditampilkan bersama penari gandrung dan seniman Banyuwangi dalam pertunjukan seni pada akhir pekan lalu di Taman Gandrung Terakota, sebuah tempat berisikan jejeran patung penari Gandrung dengan lansekap sawah yang indah.
Petikan gitar berkolaborasi dengan
tabuhan gamelan dan angklung Banyuwangi mampu menghadirkan lagu instrumental
yang mempesona.
"Saya seneng banget dengan
musik tradisional walaupun saya tidak bisa main karena kebanyakan karya saya
itu lebih modern. Saya senang dengan kolaborasi dengan musisi Banyuwangi,"
ujar Budjana, yang dikenal sebagai gitaris grup rock alternatif Gigi.
Lagu “Mata Hati” memiliki arti
pengungkapan perasaan dan pandangan manusia. Semuanya bisa diwujudkan pada
ketulusan yang hanya ada di mata hati.
"Mata hati kita semua manusia
bicara itu mudah, tapi sulit mengungkapkan perasaan dan pandangan tapi yang
penting ketulusan kita cuman ada di mata hati," ucap Budjana.

(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara, “Kaja Kangin” merupakan
bahasa Bali. Kata “Kaja” merupakan simbolisasi gunung, dan “Kangin” mewakili
matahari.
"Inspirasi saya saat melihat
foto-foto Ijen di Taman Gandrung Terakota. Luar biasa tempat ini. Selama
seminggu disini saya mendapatkan banyak hal," tambahnya.
Dalam instragram-nya, Budjana juga
memasang video saat bermain gitar di Kawah Ijen ditemani istrinya. Dia terkesan
dengan keindahaan gunung yang dikenal dengan api birunya ini.
“Perjalanan kali ini saya bahagia
banget bisa memberi kado terindah buat @borradawaideva, bisa bareng sampai di
Puncak Ijen,” seperti yang dikutip dari akun resmi instagram @dewabudjana.
Seniman Banyuwangi, Haidi Bing
Slamet mengaku bangga bisa berkolaborasi dengan Dewa Budjana. Selama seminggu,
dirinya banyak belajar dari gitaris nasional ini.
"Sangat bangga sekali, dapat
banyak ilmu dari Mas Dewa Budjana. Semoga lagu-lagu ini bisa diterima pecinta
musik Indonesia," kata Haidi.

(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, pemilik Taman
Gandrung Terakota, Sigit Pramono, mengatakan pertunjukan seni ini digelar
secara mendadak. Hanya butuh waktu dua minggu. Ini diilhami saat Dewa Budjana
dan Bintang Indrianto sedang mencari inspirasi dalam bermusik. Sehingga, ide
menghadirkan pertunjukan untuk wisatawan pun muncul.
"Ya ini memang secara
mendadak. Mas Bintang dan Dewa Budjana sedang mencari inspirasi dan ilham dalam
bermusik. Makanya langsung kita buat pertunjukan seni. Ada pertunjukan
gandrungnya juga," tambahnya.
Rencananya, kata Sigit, Taman
Gandrung Terakota bakal menjadwal pertunjukan Gandrung dalam sebulan sekali.
Tentunya, dengan bintang tamu musisi lain yang akan berkolaborasi dengan
seniman Banyuwangi.
"Kalau kegiatan tradisi masih ada seminggu sekali ya. Tapi untuk event besar sebulan sekali dengan bintang tamu yang kolaborasi dengan musisi lain akan kita lakukan sebulan sekali," bebernya. (Humas/kab/bwi)