(Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menggelar Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) bagi warga binaan, Sabtu (15/2/2025).
Kegiatan itu dilakukan untuk mendeteksi resiko penularan HIV bagi warga binaan di lingkungan Lapas Banyuwangi.
Dalam kegiatan yang terlaksana melalui kerjasama dengan
Puskesmas Mojopanggung itu, sebanyak 60 orang warga binaan menjadi sampel untuk
dites.
Berdasarkan tes Mobile VCT yang digelar di Aula Sahardjo
tersebut, seluruh peserta tes menunjukkan hasil negatif. Yang artinya bahwa
tidak terdapat penularan HIV di lingkungan Lapas Banyuwangi.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi menyebut,
Mobile VCT digelar secara rutin bagi warga binaan.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah deteksi dini
resiko penularan HIV, sekaligus menjadi wadah edukasi bagi warga binaan tentang
bahaya HIV, juga cara pencegahannya.
Menurutnya, Mobile VCT juga menjadi bagian dari komitmen
Lapas Banyuwangi untuk memenuhi hak kesehatan warga binaan.
"Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya
aman secara fisik, tetapi juga sehat secara medis. Edukasi tentang HIV juga
penting agar mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri
sendiri dan orang lain," ujarnya.
Untuk itu, Mukaffi juga menghimbau agar warga binaan
turut aktif menjaga kesehatan diri masing-masing, yakni dengan cara menjaga
kebersihan, rutin berolahraga dan menghindari kebiasan begadang.
“Biasakan hidup sehat dari diri masing-masing, sehingga
dapat mencegah dari terserangnya berbagai penyakit, termasuk penyakit menular,”
pesannya.
Kegiatan Mobile VCT ini tidak hanya memberikan manfaat
kesehatan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan warga binaan tentang pentingnya hidup sehat dan bertanggung jawab.
“Dengan hasil yang positif ini, Lapas Banyuwangi
berkomitmen untuk terus melanjutkan program serupa demi kualitas hidup yang
lebih baik bagi warga binaannya,” pungkasnya. (red)