Dewan Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ Bupati Banyuwangi Tahun Anggaran 2024DPRD Banyuwangi

Dewan Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ Bupati Banyuwangi Tahun Anggaran 2024

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto menyerahkan dokumen rekomendasi kepada Wakil Bupati Mujiono. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id – DPRD Banyuwangi menyampaikan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024 melalui rapat paripurna, Kamis (17/4/2025).

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto mengatakan, selain untuk memenuhi ketentuan regulasi, rekomendasi ini merupakan bahan evaluasi mendasar atas program dan kegiatan yang telah dilakukan pemerintah guna perbaikan maupun optimalisasi kinerja.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 73,79 pada 2023 menjadi 74,30 pada 2024, melebihi target sebesar 103,55 persen. Persentase penduduk miskin juga menurun signifikan dari 7,34 persen menjadi 6,54 persen. Kemiskinan ekstrem menyusut dari 0,43 persen menjadi 0,29 persen.

Baca Juga :

Di bidang pelayanan publik, survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) menunjukkan angka tinggi sebesar 94,87 atau 103,88 persen dari target.

Sementara di sektor keuangan, Pendapatan Daerah terealisasi Rp 3,370 triliun atau 102,4 persen dari target, sedangkan realisasi belanja daerah mencapai Rp 3,318 triliun dari target Rp 3,728 triliun (89 persen).

Realisasi pembiayaan netto sebesar Rp 37,26 miliar atau 8,52 persen dari target, yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.

"Secara umum, kinerja pemerintah tahun 2024 adalah baik, beberapa raihan prestasi tahun 2024 menjadi indikator umum yang terukur, penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik berjalan dengan optmal," ucapnya.

Namun menurut dewan, masih terdapat beberapa catatan penting terkait sebagian target yang belum tercapai, sehingga perlu ditindaklanjuti dalam rangka kinerja lebih baik dan optimal.

Dewan menyoroti rendahnya tingkat kemandirian fiskal. Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercatat belum mencapai 20 persen dari total APBD, dan sektor retribusi dinilai belum menunjukkan progres signifikan.

DPRD mendorong optimalisasi pemanfaatan aset daerah, termasuk pengelolaan Pulau Tabuhan dan jasa pengangkutan sampah sebagai potensi peningkatan PAD.

"Optimalisasi penciptaan iklim investasi yang sehat guna memperkuat sektor UMKM maupun investor, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menambah PAD," imbuhnya.

DPRD juga meminta evaluasi terhadap kegiatan yang tertunda pembayarannya hingga tahun anggaran berikutnya, serta mendorong percepatan penunjukan pejabat definitif untuk mengisi jabatan yang masih dijabat pelaksana tugas (Plt).

Progres menuju Universal Health Coverage (UHC) agar terus dijalankan dengan berbagai kiat dan strategi.

Dewan juga meminta adanya kajian ulang terhadap kegiatan dan program ketersediaan air dalam mendukung usaha pertanian guna penciptaan swasembada pangan melalui pembangunan infrastruktur fisik seperti Dam dan embung saluran irigasi.

DPRD juga mendesak perumusan grand desain penanganan banjir dan pengelolaan sampah, serta penataan lingkungan hidup  yang tepat.

"Rekomendasi ini merupakan momentum strategis bagi DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsi yang dijamin konstitusi. Kami berharap ini merupakan kotribusi nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah," pungkasnya. (fat)