(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan strategi dan konsep pariwisata sehat di Banyuwangi dalam seminar di forum Kabupaten/Kota Sehat Indonesia 2022 di Semarang, Senin (28/3/2022).
Acara dibuka Wakil Presiden M. Ma'ruf Amin secara virtual, dan dihadiri kepala kepala daerah dan perwakilan forum kabupaten/kota se-Indonesia.
Ipuk mengatakan, pandemi Covid-19
telah mendorong Banyuwangi untuk mengembangkan konsep pariwisata sehat.
“Survei UNWTO (Badan Pariwisata
PBB) menyebutkan tahun 2022-2023 akan menjadi fase pemulihan. Daerah harus
menyiapkan diri, termasuk kami di Banyuwangi. Ini akan menjadi momen bagi
pariwisata daerah untuk bangkit,” beber Ipuk.
Ipuk mengatakan, pandemi membuat
semua daerah terdampak, termasuk bagi daerah yang pariwisatanya sedang
berkembang seperti Banyuwangi. Hal itu berpotensi mengerek laju kemiskinan
secara drastis. Namun, Banyuwangi melakukan berbagai inovasi termasuk di sektor
wisata.
Hasilnya, laju kenaikan kemiskinan Banyuwangi
tercatat yang terendah di Jatim, yaitu hanya 0,01 persen. Pertumbuhan ekonomi
juga rebound dari minus 3,58 persen pada 2020 menjadi 4,08 persen pada 2021.
Ipuk menyebut, pandemi membuat
semua orang kembali ke kebutuhan dasar (basic needs), yakni makan, minum, dan
kesehatan. Namun, saat pandemi mulai terkendali, orang akan kembali berburu
aktivitas hiburan (leisure), seperti berwisata dan kuliner.
“Pandemi ini telah memaksa kita
untuk melakukan berbagai adaptasi, termasuk di sektor pariwisata. Maka, kita
siapkan tiga strategi pariwisata, Triple Track Stategy. Yakni, pariwisata yang
makin digital, makin kreatif, dan makin sehat. Ini kita sebut ‘tiga makin’,”
imbuhnya.
Makin digital, lanjut Ipuk,
membikin pariwisata semakin mudah diakses. “Sisi atraksi dengan sentuhan
digital kita lakukan, seperti tahun lalu dengan Festival Gandrung Nusantara
yang melibatkan berbagai daerah di Tanah Air berpadu dengan perhelatan di
Banyuwangi,” jelas Ipuk.
Makin kreatif, papar Ipuk,
dilakukan Banyuwangi dengan terus berinovasi meningkatkan kualitas layanan
kepada wisatawan. Tidak hanya destinasi yang terus kita revitalisasi, namun
juga atraksi wisata kita kembangkan.
"Event-event baru terus kami
kembangkan. Bahkan akhir Mei ini Pantai G-Land Banyuwangi menjadi tuan rumah
WSL, kejuaraan surfing dunia yang paling bergengsi. Berbagai skema outdoor
tourism yang kini diburu wisatawan karena dinilai lebih aman dan sehat,”
imbuhnya.
Sejumlah event sport tourism juga
terus digeber Banyuwangi sejak pertengahan tahun lalu. Menggabungkan atraksi
wisata dan aktiviyas olahraga.
Adapun makin sehat, lanjut Ipuk,
bukan sekadar disiplin protokol kesehatan, tapi harus melengkapi diri dengan
standar festival dan pengelolaan destinasi berorientasi kesehatan. Banyuwangi
juga melakukan melakukan sertifikasi protokol kesehatan Covid-19 untuk
destinasi wisata, hotel, homestay, dan kafe serta restoran hingga warung-warung
rakyat.
Dia menambahkan, Banyuwangi sebagai cagar biosfer dunia juga menjamin lingkungan sehat bagi wisatawan, pintu masuk memperkuat outdoor tourism, agro tourism, dan sejenisnya. (Humas/kab/bwi)