(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pengerjaan revitalisasi destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh (AWT), Banyuwangi, terus dikebut. Kini pembangunan destinasi yang mengusung konsep budaya warga Osing (masyarakat asli Banyuwangi) tersebut telah mencapai 70 persen.
AWT merupakan destinasi seluas 10,5
hektare yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh,
Kecamatan Glagah. Destinasi yang menyuguhkan hamparan ragam komoditas pertanian
itu kini ditata lebih menarik dengan dukungan dari pemerintah pusat.
Di lokasi tersebut dibangun jajaran
rumah Osing yang indah. Berjejer dengan hamparan lahan pertanian, AWT menjadi
kental dengan perpaduan nuansa budaya dan pesona alam.
Selain itu, juga dibangun sejumlah
fasilitas di antaranya area parkir bus, pedestrian; jalan untuk akses kendaraan
dan mobil; ticketing kendaraan; ruang tunggu pengemudi; mekanikal,
elektrikal, dan Plumbing (MEP), serta area parkir mobil dan motor.
Ada juga bangunan inti dan kolam,
ground water tank, toilet publik, musala, serta tempat pembuangan sampah (TPS),
plaza, dan sanggar tari. “Terima kasih pemerintah pusat terus mendukung
pengembangan Banyuwangi, termasuk melakukan penataan AWT,” kata Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau pengerjaan penataan AWT, Rabu
(23/3/2022).
“Semoga destinasi ini bisa menjadi
magnet baru untuk memicu pemulihan ekonomi. Selain proses pengerjaannya yang
telah menciptakan lapangan kerja, semoga nanti ketika beroperasi bisa
menumbuhkan geliat usaha warga di sekitar, yang tentu saja juga membutuhkan
tenaga kerja,” imbuhnya
”AWT sedang dikembangkan menjadi
sebuah destinasi yang bisa mendokumentasikan Banyuwangi di masa lalu, masa
kini, dan masa depan. Ditampilkan perpaduan antara kearifan lokal dan
pemanfaatan teknologi di kawasan wisata tersebut,” imbuhnya lagi.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Secara rutin terjadwal di destinasi
ini bakal digelar kegiatan adat dan atraksi budaya. Tanpa menghilangkan
identitas aslinya sebagai taman bunga dan etalase komoditas pertanian unggulan
Banyuwangi.
“Ini akan menjadi destinasi yang
memperlihatkan kekayaan lokal Banyuwangi. Tak hanya menampilkan budaya dan
potensi pertanian lokal, AWT juga menawarkan view cantik pegunungan dan selat
Bali. Semoga semuanya lancar dan bisa cepat selesai,” ujar Ipuk.
Di lokasi tersebut, Ipuk
berkeliling meninjau langsung pembangunan sejumlah fasilitas. Ipuk memastikan
pengerjaannya tetap mengusung kearifan lokal Banyuwangi. Yakni konsep desa
wisata (kampung Osing) yang menampilkan keotentikan budayanya.
“Pengerjaannya sudah mencapai 70
persen. Targetnya selesai pada Agustus mendatang,” kata Ipuk.
Sisa pekerjaan 30 persen adalah penyelesaian tahap akhir, seperti pembangunan pedestrian, pemasangan dinding rumah Osing, dan penataan lansekap. (Humas/kab/bwi)