Diduga Terlibat Pengeroyokan, Belasan Oknum Pesilat Diamankan Polisi BanyuwangiPolresta Banyuwangi

Diduga Terlibat Pengeroyokan, Belasan Oknum Pesilat Diamankan Polisi Banyuwangi

Belasan pesilat diduga terlibat pengeroyokan digiring polisi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Belasan oknum pendekar dari sejumlah perguruan silat di Banyuwangi ditangkap polisi karena diduga terlibat bentrok berujung pengeroyokan terhadap anggota perguruan silat lain.

"Total ada 12 oknum pendekar yang sudah kita amankan. Beberapa yang diamankan masih usia pelajar," kata Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Dewa Putu Darmawan saat merilis kasus ini, Senin (13/3/2023).

Dewa menyebut, insiden melibatkan oknum pendekar perguruan silat ini terjadi di 3 tempat berbeda.

Baca Juga :

Peristiwa pertama terjadi pada 16 Februari 2023 di wilayah Kecamatan Cluring. Terdapat lima orang pelaku dengan dua korban.

Kemudian pada 5 Maret 2023, terjadi di Desa/Kecamatan Pesanggaran. Terdapat empat orang pelaku, dua di antaranya masih pelajar. Mereka mengeroyok satu orang.

Terakhir pada 10 Maret 2023 di wilayah Kecamatan Tegalsari. Terdapat lima orang pelaku dengan dua orang korban.

Tidak ada korban dari ketiga kejadian tersebut, para korbannya hanya menderita luka-luka.

"Kasus ketiganya tidak saling berkaitan. Namun motifnya hampir serupa, karena tidak bisa menahan emosi dan pengaruh alkohol," ungkap Dewa.

Kendati beberapa pelaku sudah berhasil ditangkap, sebagian ada yang kabur pasca kejadian. "Ada tiga orang pelaku yang kabur dan masih dalam pengejaran," sambungnya.

Dari 12 oknum pendekar yang telah ditangkap, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, roti kalung, dobel stik atau ruyung, pakaian, dan lainnya.

"Beberapa alat yang kita amankan ini digunakan oleh para pelaku untuk pengeroyokan," bebernya.

Seluruh pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini telah ditahan di ruang tahanan Polresta Banyuwangi.

"Para pelaku dikenakan Pasal 170 ayat (1) KUHP sub pasal 351 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) tentang penganiayaan," pungkasnya. (fat)