(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Surunuddin Dangga, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Memboyong 200 orang jajarannya, Surunuddin ingin melihat secara langsung penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
“Penerapan SPBE Banyuwangi sudah diakui baik. Makanya kami studi tiru ke sini. Apa saja inovasi yang dilakukan Banyuwangi, ingin kami contoh, tentunya menyesuaikan kondisi daerah kami,” ungkap Surunuddin saat diterima Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Pendopo Banyuwangi, Senin (5/6/2023).
Banyuwangi berdasarkan penilaian
Kemenpan RB pada 2021 ditetapkan sebagai daerah dengan nilai SPBE terbaik kedua
se-Indonesia, dan menjadi satu-satunya pemerintah daerah di Jawa Timur yang
masuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Selanjutnya pada penilaian 2023, Banyuwangi
kembali meraih nilai tinggi sehingga kembali meraih penghargaan Digital
Government Award.
Dalam kunjungannya, Surunuddin
hadir bersama Sekda Konawe Selatan Siti Chadidjah dan anggota DPRD Konawe
Selatan, bersama jajarannya. Mereka berada di Banyuwangi selama tiga hari, 5-7
Juni 2023.
“Selain SPBE, kami juga ingin
belajar banyak hal dari Banyuwangi, khuausnya masalah e-government. Mulai Smart
Kampung, pengelolaan keuangan, BUMDes, hingga pariwisata,” ungkapnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani menyambut baik kedatangan rombongan Pemkab Konawe Selatan. Bagi
Ipuk, kesempatan tersebut menjadi momentum untuk saling belajar dan berbagi
pengalaman.
“Kami sangat terbuka dan siap
berkolaborasi dengan Konawe Selatan. Semoga kedatangan Bapak/Ibu bisa
mendapatkan apa yang diinginkan. Sebaliknya, kami pun akan memanfaatkan
kesempatan ini untuk belajar banyak hal dari jajaran Pemkab Konawe Selatan,”
imbuhnya.
Ipuk mengatakan, penerapan SPBE
adalah instrumen untuk mempermudah, mempercepat dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Dengan percepatan pelayanan bagi warga, pada akhirnya akan
bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami mengembangkan SPBE
hingga ke tingkat desa. Ini sebagai upgrade dari upaya kami mengembangkan Smart
Kampung," jelas Ipuk.
Berbagai upaya pengembangan desa
yang dilakukan, membuat Banyuwangi bebas dari status desa tertinggal dan desa
berkembang.
Berbagai prestasi yang diraih
Banyuwangi, menarik semakin banyak orang datang ke Banyuwangi. Sejak beberapa
tahun terakhir, berbagai lembaga kementerian/lembaga menggelar rakor di
Banyuwangi.
Tak sedikit kabupaten/kota dari
seluruh Indonesia juga berkunjung untuk studi tiru dan berwisata ke Banyuwangi.
Bahkan banyak juga kementrian menjadikan Banyuwangi sebagai pilot project
berbagai program percontohan.
"Dengan semakin banyaknya orang hadir ke Banyuwangi, tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah. Tidak hanya mendorong kami untuk meningkatkan pelayanan publik, apresiasi orang dengan hadir ke Banyuwangi untuk saling sharing ini akan membuat ekonomi di daerah bergerak," kata Ipuk. (humas/kab/bwi)