DPU Pengairan Banyuwangi terjunkan timnya untuk meginventaris aset daerah irigasi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Pengairan Banyuwangi tengah berfokus melakukan inventarisasi aset daerah
irigasi.
Kepala DPU Pengairan, Guntur Priambodo melalui Sekretaris
Dinas, Reza Al Fahroby mengatakan, Inventarisasi ini bagian dari tata cara
pengamanan aset.
DPU Pengairan sendiri telah membentuk tim dengan melibatkan
berbagai pihak untuk melakukan penelusuran aset di wilayah Kecamatan Muncar,
Pesanggaran, Rogojampi, Sempu, Gambiran, Cluring, Srono, dan Genteng.
Di masing-masing kecamatan itu, tim melakukan pengambilan
data pada daerah irigasi menggunakan GPS Geodetik.
"Pendataan aset daerah irigasi dilakukan dalam kurun
waktu kurang lebih satu minggu," kata Reza, Rabu (3/5/2023)
Reza mengungkapkan, di tiap-tiap wilayah memiliki tingkat
kesulitan maupun kendala yang berbeda. Sebab, letak geografis kabupaten ujung
timur Pulau Jawa ini memiliki dataran tinggi dan pegunungan pada hulu sungai.
"Pada saat pengukuran untuk inventarisasi aset juga
terdapat panjang yang bervariasi pada tiap-tiap daerah irigasi, tapi itu dapat
teratasi dengan persiapan matang," ujarnya.
Selama sepekan, DPU Pengairan telah melakukan pengambilan
data aset melalui pengukuran pada daerah irigasi Plonto, Karangtambak, Kawat I,
Kawat II, Baru, Dadap, Jalen I, Kalijaran Ka, dan Ketang.
"Daerah irigasi lainnya yakni, Sempu, Setopel,
Jangkung, Amat, Simbar 3, Srono, Awat, Jakpar, Jalen II, dan Selorejo I,"
imbuhnya.
"Inventarisasi aset melalui pengukuran menggunakan
alat GPS Geodetik ini merupakan upaya pengamanan agar aset yang ada tersebut
tidak hilang atau di lakukan pengakuan secara sepihak," imbuhnya lagi.
(fat)