Petugas memegang alat canggih GPS Geodetik untuk mengukur panjang daerah irigasi di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Tim inventarisasi aset Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi melanjutkan pendataan pada daerah
irigasi.
"Tim tersebut melakukan penelusuran dan pengukuran
aset daerah irigasi di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Glagah, Giri,
dan Licin," kata Kepala DPU Pengairan, Guntur Priambodo melalui Sekretaris
Dinas, Reza Al Fahroby kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Di lima kecamatan tersebut, kata Reza, terdapat 16 daerah
irigasi. Seluruhnya didata dan dilakukan pengukuran ulang.
Daerah irigasi (DI) itu diantaranya, DI H. Manan, H.
Sanusi, Maelang, Putat Petang, Benel anyar, Jaelani, Jamal, Jambean II, Putat
Gedang, Reksowono, Sujono, Astiyar, Cungking, Darmiyun Ka/Ki, Suko, serta
Cende.
Pengambilan data masing-masing aset daerah irigasi dicatat
menggunakan alat ukur canggih yakni, GPS Geodetik yang memiliki tingkat akurasi
tinggi.
Dari sekian banyak aset, tercatat Daerah Irigasi Jaelani
adalah yang terpendek, dengan bentang 72 meter.
"Daerah Irigasi Jaelani terletak di wilayah Korsda
Banyuwangi. Hulu Jaelani berada di Desa Grogol, Kecamatan Giri," paparnya.
Seluruh aset yang berada di lima kecamatan tersebut, masih
kata Reza, dirampungkan dengan waktu pengerjaan selama satu minggu.
"Inventarisasi aset daerah irigasi yang terdapat di
Kabupaten Banyuwangi serta pengukuran ulang dikerjakan dengan melibatkan
berbagai pihak, salah satunya BPN (Badan Pertanahan Nasional)," kata Reza.
(fat)