(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Lembaga Pembangunan
Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International
Development/USAID) mendukung Banyuwangi dalam optimalisasi pemanfaatan Satu
Data. Salah satunya, lewat kegiatan lokakarya.
“Lokakarya ini bertujuan agar peserta memahami pentingnya
data dalam berbagai proses pengambilan kebijakan. Khususnya terkait proses
perencanaan dan penganggaran berbasis masalah yang harus dibuktikan dengan data
yang akurat,” kata Dina Limanto, Koordinator USAID ERAT Provinsi Jawa
Timur.
Lokakarya ini merupakan rangkaian pendampingan dukungan
teknis USAID kepada Banyuwangi dalam program ERAT (Tatakelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien dan Kuat). USAID ERAT merupakan program kerjasama
pemerintah Amerika Serikat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk
meningkatkan tata kelola pemerintah daerah.
Dalam lokakarya yang digelar selama dua hari (9-10/8/2022)
di Banyuwangi sejumlah nara sumber dihadirkan. Mereka di antaranya Dewan TIK
Nasional, Dr. Gerry Firmansyah; Motivator Agus Suparnardi; konsultan NGO
Internasional, Sukarni; juga Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan
Persandian Banyuwangi, Budi Santoso.
Acara ini diikuti 40 peserta yang terdiri atas
pimpinan dan penanggung jawab data di masing-masing OPD. Selama dua hari,
para peserta mendapatkan berbagai materi terkait transformasi digital,
pemanfaatan data, serta data driven government.
“Lewat kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami dan menyusun rencana pengembangan Satu Data yang inter-operabilitas dan saling berkolaborasi. Serta berkomitmen untuk memanfaatkan Satu Data secara konsisten dan berkesinambungan dalam pengambilan kebijakan daerah,” papar Dina.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Selain Satu Data, USAID ERAT juga akan memberikan dukungan
teknis terhadap dua program Banyuwangi yang lain, yakni peningkatan indeks
pendidikan masyarakat (IPM) dan penurunan angka stunting.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik program
tersebut. “Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan
Banyuwangi. Kami berharap dengan dukungan USAID ERAT ini efektifitas tata
kelola dan layanan publik di Banyuwangi semakin meningkat. Termasuk dalam
pemanfaatan Satu Data sebagai dasar pengambilan kebijakan daerah,” ujar Ipuk.
Menurut Ipuk, data menjadi hal yang
sangat strategis karena menjadi penentu pengambilan kebijakan, penentu
pendapatan daerah, dan penentu penilaian performa daerah. Misalnya dalam
kasus covid 19, vaksinasi covid 19, jumlah balita stunting, jumlah jalan yang
rusak, jumlah penduduk, inflasi, penurunan penduduk miskin, hingga pemanfaatan
dapodik untuk penanganan jumlah siswa putus sekolah.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, lanjut Ipuk, secara
bertahap telah memulai upaya untuk pengembangan Satu Data sejak 2018, baik dari
sisi penyediaan infrastruktur maupun kesiapan teknis lainnya.
“Tentunya kerjasama dengan USAID ERAT ini akan lebih
mengoptimalkan program tersebut. Sehingga penyediaan data kita lebih update,
valid, lebih terintegrasi antara pusat dan daerah. Agar terhindar dari
duplikasi data dan bisa diperbarui sesuai kondisi real
time,” harap Ipuk.
Di Banyuwangi, data bisa diakses melalui portal data.banyuwangikab.go.id. Di dalamnya terdapat pusat data yang terintegrasi mulai dari data makro, sektoral, kecamatan hingga desa. Informasi berbasis data series maupun berbasis wilayah. Menjadi rujukan data pendukung perencanaan RPJMD, LKPJ, LPPD dan SIPD. Serta layanan request data untuk data yang belum atau tidak tersedia di database. (humas/kab/bwi)