Kendaraan roda dua dan empat keluar masuk kapal ferry di dermaga pelabuhan Ketapang. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan sejumlah skenario dan skala prioritas bagi pengguna jasa yang akan menaiki kapal penyeberangan pada puncak arus balik Lebaran yang diprediksi terjadi di hari weekend pada 7 dan 8 Mei 2022.
Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Djunia Satriawan mengatakan, saat arus mudik Lebaran kemarin sempat terjadi krowdit di Pelabuhan Gilimanuk.
"Krowdit itu sebetulnya lebih kepada debit arus
pengguna jasa yang memang pada waktu-waktu tertentu melebihi dari yang
biasanya. Mau tidak mau, ini harus disikapi," ujar Djunia Satriawan saat
di Banyuwangi, Kamis (5/5/2022).
Guna mengantisipasi penumpukan kendaraan arus mudik, kata
Djunia, ASDP Ketapang telah berkoordinasi dengan stakeholder, dalam hal ini kepolisian
yang mengatur lalu lintas di luar pelabuhan, kemudian dengan BPTD dan KSOP yang
ada di operasional pelabuhan.
Secara operasional ASDP Ketapang menyiapkan kapal dengan berbagai
skenario, yakni skenario normal, padat dan sangat padat.
"Kita akan coba eskalasi. Kalau kondisinya normal kita
terapkan skenario normal. Tapi kalau ada kenaikan pengguna jasa, kita eskalasi
ke skenario padat dan sangat padat. Itu sudah kita lakukan ketika ada
penumpukan di Gilimanuk, dan Alhamdulillah berhasil terurai," jelasnya.
Kendaraan roda dua dan empat antre menunggu giliran masuk kapal ferry. (Foto: Fattahur)
ASDP Ketapang, masih kata Djunia, juga menerapkan skema
prioritas pengguna jasa yang naik kapal pada arus balik tahun ini. "Prioritas
pertama yakni kendaraan roda dua, disusul roda empat kemudian truk,"
katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang melakukan
perjalanan balik ke tempat perantauan untuk sebisa mungkin berangkat lebih awal
menghindari kemacetan di jalan.
"Mudah-mudahan masyarakat bisa belajar dari situasi
arus mudik kemarin, supaya dalam arus balik bisa melakukan perjalanan dengan
aman, nyaman, dan lancar," harapnya.
Masyarakat yang hendak menyeberang diminta untuk membeli tiket kapal sebelum masuk pelabuhan. "Sehingga proses di dalam pelabuhan tidak sampai lama. Tinggal cek tiket langsung masuk pelabuhan kemudian langsung naik kapal dan berangkat. Dengan begitu, pengguna jasa tidak berlama-lama menunggu di dalam pelabuhan," pungkasnya. (fat)