Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri perayaan HUT ke-empat Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Provinsi Jambi di EV Garden, Jambi. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id, JAMBI - Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-empat Ikatan
Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Provinsi Jambi di EV Garden, Jambi, Minggu
(12/11/2023). Dalam kesempatan itu, Ipuk sampaikan empat peran strategis
Ikawangi.
“Ikawangi tidak semata ajang reuni, tapi memiliki
peran-peran strategis yang penting untuk pembangunan Banyuwangi sendiri, maupun
bagi tempat yang ditinggalinya,” ungkap Ipuk.
Peran pertama tersebut, terang Ipuk, adalah sebagai duta
budaya bagi Banyuwangi. “Kenalkan budaya dan potensi Banyuwangi dengan baik.
Sehingga mereka kenal dan ingin berkunjung dengan Banyuwangi,” pintanya.
Selain itu, Ipuk juga berharap koneksitas warga asli di
Banyuwangi ini bisa menjadi jejaring bisnis. “Manfaatkan untuk membangun relasi
bisnis. Baik perdagangan ataupun jasa antar sesama,” imbuhnya.
Peran berikutnya yang ditekankan oleh Ipuk adalah membangun
kultur kolaboratif dan inovatif. “Dunia perantauan jelas tidak sama dengan
kampung halaman. Maka, harus membuka diri dengan pihak lain untuk berkolaborasi
dan berinovasi,” tuturnya.
Selanjutnya, Ipuk berharap, Ikawangi bisa menjadi ikatan
untuk membangun solidaritas sosial dan kemanusiaan antar sesama perantau.
“Saling tanyakan kabar dan saling bantu jika ada saudara yang sakit atau dalam
kesusahan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Ikawangi Provinsi Jambi, Panut
menceritakan, meski baru berusia empat tahun, lembaga tersebut memiliki
pertumbuhan yang cukup progresif. Sampai saat ini, telah terbentuk lima korwil
di seluruh Jambi. Ada Korwil Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Muaro
Bungo, Muaro Jambi dan Merangin.
“Total ada sekitar 5.000 orang Banyuwangi di sini. Bahkan,
di Muara Bango ada satu kampung yang di dalamnya ada 2.000 orang Banyuwangi
asal Tegaldlimo semua,” terangnya.
Panut juga menyebutkan bahwa Ikawangi Jambi lagi
bersemangat untuk mengembangkan seni budaya Banyuwangi. “Saat ini kita
menampilkan tari gandrung dan jaranan butho kolosal, lengkap dengan panjaknya,
asli dari sini,” paparnya.
Dalam ulang tahun tersebut berlangsung meriah. Dihibur
dengan tari kolosal yang melibatkan lebih dari 60 penari gandrung dan jaranan
butho. Juga diselingi dengan lagu-lagu Banyuwangi yang dibawakan Maharani
Ambyar.
Sejumlah Ikawangi lain di Sumatera juga turut hadir. Dari
Sumatera Selatan, Lampung, Pekanbaru, hingga Padang. Sejumlah tokoh lokal juga
turut hadir bersama dengan paguyuban dari daerah lainnya di Jawa.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Abdullah Azwar Anas juga menyapa mereka melalui zoom. Menteri asli
Banyuwangi itu mengapresiasi keguyuban dan semangat Ikawangi Jambi.
“Semoga semakin menambah kebermanfaatan bagi
saudara-saudara di Jambi, lebih-lebih bagi yang ada di Banyuwangi,” pungkasnya.
(humas/kab/bwi)