(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi terus memacu produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang banyak diminati pasar. Salah satunya pisang cavendish atau ambon putih.
Pisang ini memiliki harga yang relatif stabil dan banyak diminati pasar, juga merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas.
Sentra pisang cavendish seluas
mencapai 10 hekter dikembangkan di Kecamatan Cluring. Pengembangan buah ini
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani hortikultura di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
mengunjungi lahan Cavendish milik Sunarto di sela kegiatan Bunga Desa (Bupati
Ngantor di Desa) di desa tersebut, pada 27 Juni 2024 lalu. Bupati Ipuk juga
ikut melakukan panen perdana pisang cavendish di lahan tersebut.
Sunarto mengatakan, saat ini
dirinya mengembangkan pisang cavendish jenis Grand Nine (G9). Menurutnya, karakteristik
G9 memiliki ukuran buah lebih besar, tekstur daging buah yang lembut, serta
rasa manis asam, juga lebih menguntungkan.
Selain harganya lebih stabil, perawatannya
tidak rumit. Biaya operasionalnya juga lebih murah. “Permintaan pisang
cavendish sangat tinggi, sehingga prospek ke depan lebih menjanjikan. Kita
tidak kerepotan mencari pasar karena buah ini sangat diminati,” kata Sunarto.
Sunarto menceritakan, menanam
pisang cavendish memerlukan keuletan dan ketelatenan. Pemilihan bibit yang
unggul, proses penanaman, cara perawatan, hingga penanganan pasca panen sangat
menentukan kualitas buah yang dihasilkan.
Rata-rata satu pohon mampu memproduksi
pisang cavendish seberat 20 kg. Hasil panennya ini akan langsung diambil oleh
pengepul, untuk diproses dan dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah
Surabaya, Bali, dan beberapa kota besar lainnya.
“Harga dari kami RP. 6.000 per
kilogram. Jadi kalau di rata-rata per pohon bisa menghasilkan Rp. 120.000,”
ujarnya.
Saat ini Sunarto menanam 500 pohon
Cavendish di lahannya. Kalau dirata-rata produksinya bisa mencapai 1 ton dengan
omset mencapai Rp. 60 juta dalam satu musim tanam.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
mengatakan akan terus mendukung pengembangan komoditas pertanian, salah satunya
pisang cavendish.
“Potensinya besar dan kita memiliki
alam yang cocok untuk jenis pisang ini. Ini harus kita optimalkan agar
pendapatan dan kesejahteraan petani Banyuwangi bisa meningkat,” kata Ipuk.
Di Banyuwangi, pisang cavendish juga dikembangkan di Kecamatan Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Muncar. (humas/kab/bwi)