(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Gerakan Hari Belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM kembali digelar di Banyuwangi. Setelah sukses dihelat pada 4 April 2021, gerakan ini kembali dilaksanakan pada Rabu, (5/5/2021).
”Ini adalah bagian dari program pemulihan ekonomi, untuk meningkatkan perputaran uang di pasar dan UMKM,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pasar Rogojampi.
Ribuan orang terlibat dalam gerakan ini, mulai ASN, BUMN, BUMD, instansi
pemerintah lainnya, swasta, dan berbagai komunitas. Mereka berbelanja dengan
waktu yang telah dibagi-bagi agar tidak
menghasilkan kerumunan di 25 pasar rakyat seluruh Banyuwangi dan gerai-gerai
UMKM.
”Hari ini, untuk gerai-gerai UMKM, sebagian kami fokuskan ke UMKM milik
kawan-kawan purna migran dan sahabat disabilitas. Ini bentuk keberpihakan agar
kawan-kawan purna migran dan penyandang disabilitas bisa terus eksis
berwirausaha dan semakin sukses,” papar Ipuk.
Ipuk menambahkan, program pemulihan ekonomi untuk pelaku usaha skala mikro,
kecil, dan menengah di Banyuwangi dalam dua langkah bersamaan. Pertama, program
jangka menengah-panjang melalui sertifikasi, mentoring, dan sebagainya.
Kedua, program jangka pendek dengan fokus membantu peningkatan penjualan,
di antaranya melalui Hari Belanja ke Pasar dan UMKM, ongkos kirim gratis untuk
UMKM, dan pelibatan UMKM dalam setiap agenda festival wisata.
”Jadi kita jalankan strategi jangka menengah-panjang dan jangka pendek.
Kalau jangka pendek ya bagaimana jualan pasar rakyat dan UMKM ini segera laku,
laku, dan laku di masa pandemi ini,” ujarnya.
Keterangan Gambar : (Foto:
Humas/kab/bwi)
Semua transaksi program Hari Belanja ke Pasar dan UMKM ini diunggah online
melalui alamat yang telah dibagikan ke peserta gerakan, bit.ly/formbelanjaonline.
”Semuanya disertai foto dan bukti pembayaran. Nanti dilaporkan transaksi yang
mengalir ke pedagang pasar dan UMKM pada hari ini,” ujarnya.
Agenda serupa bakal digelar pada 6 Juni 2021. ”Kita pilih tanggal yang
mudah diingat, 4/4, 5/5, 6/6, 7/7, 8/8, dan seterusnya,” kata Ipuk.
Bupati Ipuk sendiri berbelanja di kios pasar milik purna pekerja migran. Di
antaranya adalah Linda Agustina, yang pernah bekerja di Taiwan.
Dia pulang pada 2018, lalu pada 2019 membuka stan di Pasar Rogojampi dengan
berjualan berbagai kebutuhan harian. Meskipun bekerja di pasar, Linda bersyukur
mendapatkan rezeki yang cukup. "Alhamdulillah berkah. Cukup dan bisa
menabung," akunya.
Hal yang sama juga dirasakan Samiyati. Purna migran yang pernah bekerja di Arab Saudi ini juga berjualan di Pasar Rogojampi. ”Tabungan yang saya dapat dari luar negeri saya gunakan untuk membuka stan di sini," terangnya yang juga berjualan berbagai kebutuhan harian. (Humas/kab/bwi)