Baca Juga :

• Mengusung Konsep Kebersamaan, ASTON Banyuwangi Rayakan Hari Jadi Keempat
• Gubernur Bersama Forkopimda Jatim Pantau Arus Balik di Pelabuhan ASDP Ketapang
• Kunjungi Lapas Banyuwangi, Dirkeswatrehab Ditjenpas Beri Apresiasi
• Wisatawan Antusias Saksikan Ritual Adat Tari Seblang Olehsari Banyuwangi
• Hadapi Puncak Arus Balik, ASDP Ketapang Terapkan Tiga Skenario dan Skala Prioritas

Rombongan sampai di puncak sekitar pukul 04.00 WIB. Selanjutnya 14 orang ini terpencar. Korban hanya bersama 1 orang rekannya.

Baru sejam berada di puncak, sekitar pukul 05:00 WIB, rekannya mengajak korban turun tak kuat menahan dingin.

"Namun di tengah perjalanan, kurang dari 500 meter menuju Paltuding, korban mengeluh sakit perut kepada rekannya," kata Wahyu, Minggu (8/5/2022).

Korban dibawa ke Posko SAR dan diserahkan ke keluarganya. (Foto: Istimewa)

Bukannya turun ke Paltuding, korban justru kembali naik ke puncak Ijen. Sehingga rekannya memutuskan melanjutkan perjalanan turun menuju Paltuding.

"Rekannya sampai di Paltuding sekitar pukul 07:30. Kemudian menelepon korban. Korban sempat menjawab telepon dari rekannya dan mengatakan sudah pulang di rumah," sambungnya.

Tanpa curiga, akhirnya teman korban memutuskan untuk menyusul pulang sekitar pukul 09:00 WIB. Namun sejam kemudian, rekannya itu mendapat telepon dari orang tua korban yang menyampaikan bahwa anaknya belum pulang.

Sabtu malam keluarganya melapor ke petugas jaga Pol Paltuding. Setelah mendapat kabar itu, petugas langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian.  

"Pencarian berhasil. Korban berhasil ditemukan  Minggu siang sekitar pukul 10:35 WIB. Korban kita temukan di perengan jurang dalam kondisi lemas dan tidak mengenakan baju. Selanjutnya korban kita bawa ke Posko SAR dan diserahkan ke keluarganya," pungkasnya. (fat)