(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Sejumlah hotel di Banyuwangi menggiatkan konsep staycation dengan menggelar atraksi wisata. Penyedia jasa akomodasi menyediakan atraksi seni dan budaya dengan protokol ketat sehingga wisatawan tidak perlu pergi keluar hotel untuk mendapatkan hiburan.
Seperti yang dilakukan Hotel Santika Banyuwangi menggelar pertunjukan Janger, Rabu (31/3/2021) malam.
Para pelaku seni dari Sanggar Tari
Sastra Dewa, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, meramaikan pertunjukan tersebut.
Mereka tampil apik membawakan lakon Ande-Ande Lumut.
Kesenian janger merupakan kesenian
khas Banyuwangi. Janger yang identik dengan lakon Damarwulan dan Minakjinggo
ini merupakan akulturasi dari budaya Jawa, Bali dan Banyuwangi.
Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah
menyebut janger sebagai salah satu daya tarik atraksi seni budaya di
Banyuwangi.
"Janger masih menjadi daya
tarik wisata di Banyuwangi. Kesenian ini sangat dekat dengan rakyat dan biasa
digelar saat masyarakat Banyuwangi hajatan," kata Sugirah.
Banyuwangi saat ini tengah
menggiatkan konsep wisata staycation. Berkolaborasi dengan para pelaku seni,
kini penginapan wisatawan akan dilengkapi atraksi seni budaya setiap weekend.
Wisatawan tetap bisa liburan menikmati atraksi seni meski hanya tinggal di
hotel.
"Di musim pandemi ini terdapat
kecenderungan wisatawan ingin berlibur tapi mengurangi aktivitas di luar. Untuk
mengakomodir ini, kami menggandeng menajemen hotel agar menyediakan panggung
seni di areanya," kata Sugirah.
"Atas nama Pemkab Banyuwangi
sangat mengapresiasi upaya Hotel Santika untuk mengenalkan budaya Banyuwangi.
Setelah satu tahun lebih terdampak Covid-19, kesenian Banyuwangi sudah mulai
bisa kita tampilkan kembali, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Ini
juga akan menghidupkan kembali roda perekonomian bagi pelaku seni di
Banyuwangi," tambah Sugirah.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara General Manajer Hotel
Santika, Indra Muiz, mengatakan pertunjukan ini sebagai bentuk promosi
pariwisata Banyuwangi.
"Kami akan menggelar secara
rutin pertunjukan semacam ini dan melibatkan para seniman di Banyuwangi. Daya
tarik inilah yang membuat wisatawan tertarik untuk staycation di
Banyuwangi," kata Indra.
Protokol kesehatan yang ketat
diterapkan dalam pertunjukan janger ini. Selain para penampilnya mengenakan
face shield, penontonnya juga duduk dengan jaga jarak.
Pengunjung tidak mengambil makanan
secara swalayan, melainkan dilayani petugas. Petugasnya juga mengenakan
faceshield, sarung tangan, dan antara makanan dengan pengunjung dibatasi dengan
tirai plastik. Sehingga pwngunjung atau wisatawan yang hadir tampak sangat
menikmati.
"Saya sangat menikmati pertunjukan janger ini meski saya tidak begitu pah bahasa yang digunakan. Tapi tata ceritanya, efek panggungnya, kostum yang dipakai, dan pelaku seninya tampil bagus banget," kata Arinda, salah seorang penonton. (Humas/kab/bwi)