(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Momentum pengukuhan Ijen Geopark
sebagai bagian UNESCO Global Geopark (UGG) di Marrakech, Maroko, 5 – 9
September 2023, dimanfaatkan betul oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Ia
menjadikannya untuk promosi sekaligus menjalin kerjasama global dengan berbagai
negara di belahan dunia untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui, Ijen Geopark dengan Gunung Ijen
sebagai simbolisasinya memiliki karakteristik geologi yang unik. Sekaligus juga
memiliki kekayaan flora, fauna hingga budaya yang mengitarinya.
“Saat ini, Ijen Geopark telah ditingkatkan sebagai bagian
dari UNESCO Global Geopark. Dengan terkoneksi ke UNESCO, badan PBB yang
menangani pendidikan, sains, dan kebudayaan itu, Ijen dan Banyuwangi secara
umum diharapkan bisa mendapat tempat di dunia internasional,” kata Ipuk, Selasa
(12/9/2023).
Di forum tersebut, Bupati Banyuwangi melakukan kerjasama
penandatanganan Mou dengan sejumlah pengelola UGG partner dari beberapa negara.
Di antaranya adalah UGGp Aso (Jepang), M’Goun (Maroko), Langkawi (Malaysia),
dan Dewan Geosains Australia (Australian Geoscience Council).
Dalam konferensi tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani didapuk jadi salah satu pembicara. Pada kesempatan itu, ia
memaparkan tentang bagaimana mempromosikan Ijen Geopark.
Ijen Geopark, menurut Ipuk, terdiri dari tiga pilar. Yakni,
geologi, biologi dan budaya. Tiga hal yang mensinergikan antara bumi, alam dan
manusianya itu dioptimalkan dalam upaya untuk menjaga sustainabilitas
lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Geologi, biologi dan budaya menjadi komponen penting
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi,” ungkapnya di konferensi
yang dihadiri 50 negara dan lebih dari 1.200 peneliti dan praktisi geopark.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Ipuk, Banyuwangi
mengkreasi ekowisata sebagai lokomotif penggeraknya. Dengan hal tersebut,
masyarakat bisa mendapatkan pendapatan sekaligus juga menumbuhkan kesadaran
untuk turut menjaga keberlangsungan alam.
“Berbagai upaya yang kami lakukan telah berdampak positif.
Kemiskinan yang semakin turun dari 8,07% di tahun 2021 menjadi 7,51% di tahun
2022 merupakan yang terendah dalam sejarah Banyuwangi,” paparnya.
"Dan kami yakin, setelah masuk jaringan global maka
kunjungan ke Geopark Ijen akan terus meningkat. Tentunya ini akan menggerakkan
ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, dan tentu menjaga keberlanjutan
lingkungan serta budaya lokal,” imbuh Ipuk.
Paparan Ipuk tersebut mendapat sambutan hangat dari
sejumlah peserta yang hadir. Di antaranya dari Dewan Geosains Australia
(Australian Geoscience Council) Dr. Young NG. Menurutnya, paparan tentang Ijen
Geopark itu cukup menarik.
“Tak banyak yang mengaitkan antara geopark dengan upaya
meningkatkan ekonomi daerah. Ini menjadi diskursus yang menarik untuk
dikembangkan lebih jauh ke depannya,” ungkap ahli geowisata di kawasan Asia
Pasifik itu. (humas/kab/bwi)