Ikan Paus jenis Sperma terdampar dan mati di Dermaga Cinta, Kelurahan Bulusan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Seekor ikan paus berukuran besar yang terdampar di pesisir pantai Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, akhirnya mati pada Senin (1/8/2022) malam.
Mamalia laut itu mati setelah petugas gabungan gagal mengembalikan paus sepanjang 10 meter tersebut ke tengah laut. Petugas gabungan dibantu nelayan setempat berusaha menarik paus ke tengah laut sejak ditemukan terdampar pada Senin (1/8/2022) pagi kemarin.
Berat paus dan kondisi laut yang tengah surut menjadi
kendala utama dalam proses evakuasi. Saat ini bangkai paus masih dibiarkan
mengambang di bibir Dermaga Cinta, Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan.
Petugas Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan
Bali, Wilayah Kerja Banyuwangi, Bayu Dwi Handoko menyampaikan, paus yang
terdampar itu merupakan jenis sperma.
Menurutnya, paus sperma (Physeter macrocephalus) ini
memiliki habitat asli di wilayah Laut Arktik. Paus yang diperkirakan memiliki
bobot 15 ton ini diduga mengalami kerusakan sensor navigasi, sehingga paus
tersesat dan terdampar di perairan Banyuwangi.
"Paus kan memiliki sensor pada tubuhnya, nah kami
menduga sensor itu rusak sehingga keluar jalur dan nyasar. Perihal sakit dan
lain sebagainya itu masih perlu dicek secara medis," ujarnya, Selasa (2/8/2022).
Bayu menyebut ada prosedur dan beberapa opsi yang harus
dilakukan ketika ada paus terdampar dan mati. Opsi yang dilakukan adalah
mengubur, membakar atau menenggelamkan bangkai paus.
"Sesuai SOP seperti itu, bila masih hidup sebisa
mungkin harus dibawa kembali ke tengah laut. Kalau mati bisa dikubur, dibakar
atau menenggelamkannya," tandasnya.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol
Masyur Ade. (Foto: Fattahur)
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol Masyur Ade
menyampaikan, pihaknya bersama TNI AL, Basarnas, BPBD dan instansi terkait akan
melakukan proses evakuasi terhadap bangkai ikan paus sperma yang tak bernyawa
tersebut.
Rencananya, petugas gabungan akan mengevakuasi bangkai paus
ke darat, kemudian akan dipotong-potong untuk selanjutnya dikuburkan di tempat
pembuangan sampah.
"Namun untuk sementara masih belum dilakukan, karena
kami masih menunggu perintah langsung dari Bupati. Yang jelas kami bersama TNI
AL, BPBD, Basarnas dan instansi terkait lainnya, siap membantu proses
evakuasi," katanya.
Namun demikian, sebelum evakuasi dilakukan, kata Masyur,
tim medis bakal mengotopsi bangkai paus. "Tim dokter akan melakukan otopsi
untuk mencari tahu penyebab kematian ikan paus," pungkasnya. (fat)