Ini Alasan FPKB WO Dari Paripurna Pengesahan Raperda APBD 2020DPRD Banyuwangi

Ini Alasan FPKB WO Dari Paripurna Pengesahan Raperda APBD 2020

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Khusnan Abadi. (Foto: Fattahur/Doc)

KabarBanyuwangi.co.id - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020 telah disahkan menjadi Perda melalui rapat paripurna di gedung DPRD Banyuwangi, Rabu (30/6/2021) kemarin.

Namun dalam pelaksanaanya, paripurna diwarnai aksi walk out dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB). FPKB menyatakan keberatan dan tidak menyetujui pengesahan Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2020, karena beberapa alasan. Sehingga anggota FPKB yang hadir dalam rapat saat itu meninggalkan rapat paripurna atau walk out.

Menurut salah seorang anggota FPKB, Khusnan Abadi mengaku, ada beberapa alasan yang membuat FPKB menentukan sikap walk out. "FPKB mengambil sikap karena hasil pelepasan aset daerah berupa saham di PT BSI tiba-tiba masuk dalam APBD, padahal berdasarkan mekanisme yang diatur dalam Permendagri No.19 Tahun 2016 seharusnya melalui persetujuan dewan terlebih dahulu," jelas Khusnan kepada wartawan, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga :

Berikutnya soal pemberian diskon penjualan saham Pemkab Banyuwangi di perusahaan operator tambang emas kepada pembeli yang dinilai terlalu besar sehingga ada potensi penerimaan daerah yang hilang.

“Dalam penjualan saham itu memang ada space ruang, eksekutif itu bisa melepaskan saham dengan memberikan diskon kepada pembeli saham antara 6,7 hingga 9,5 persen. Mestinya kalau memberi diskon persentasenya yang sedikit sehingga laba kita semakin banyak, tapi kenapa diberikan yang maksimal," ungkapnya.

Khusnan menghitung, dari 6,7 hingga 9,5 persen itu ada space sekitar 2,8 persen, jika dihitung setara dengan Rp. 9.3 miliar yang bisa menjadi potensi penerimaan PAD, namun hal ini hilang.

"Itu yang kemudian kemarin teman-teman Banggar sudah mempertanyakan, tapi tidak dijelaskan oleh eksekutif. Ini yang kemudian kita duga menjadi kerugian negara. Maka daripada kita ikut mengesahkan, kita mengambil walkout," tandasnya. (fat)