Salah satu keluarga Jamaah haji saling berpelukan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Kedatangan 445 Jamaah Haji Banyuwangi, disambut haru oleh keluarga yang menunggu di beberapa titik penjemputan, Jum`at (5/8/2022) siang.
Isak tangis pecah kala beberapa jamaah haji bertemu langsung dengan kerabat terdekat mereka, seperti orang tua maupun anak yang ditinggal selama melaksanakan rukun Islam kelima di Tanah Suci.
Hariyadi, Jamaah Haji asal Desa Macan Putih, Kecamatan
Kabat, Banyuwangi, mengaku tidak bisa menahan air mata saat bertemu dengan
orang tua dan anaknya yang ditinggal selama lebih dari satu bulan.
Selain itu, Ia langsung memeluk saudaranya begitu keluar
dari bus yang membawa rombangan dari asrama haji Sukolilo Surabaya menuju
Banyuwangi.
"Alhamdullliah saya bisa kembali ke Banyuwangi, tadi
waktu bertemu ibu dan anak, saya langsung terharu dan tidak bisa menahan air
mata," ucap Hariyadi.
Hariyadi menjelaskan, Ia bersama 445 Jamaah Haji yang
tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 28, tiba di Bandara Juanda dini hari.
Dari Bandara, kemudian menuju Asrama Haji Sukolilo melakukan
pemeriksaan barang bawaan dan kesehatan termasuk di swab, untuk mengetahui
apakah terpapar Covid-19.
"Semua Jamaah haji Banyuwangi, semuanya negatif saat
di swab, sehingga semuanya diperkenankan melanjutkan perjalanan ke
Banyuwangi," jelas Hariyadi.
Sementara itu, Kepala Seksi Haji dan Umroh, pada Kantor
Kementrian Agama Banyuwangi, Zaenal Abidin mengatakan, total keseluruhan Jamaah
Haji asal Banyuwangi mencapai 484.
Mereka terbagai menjadi 2 kloter, yakni kloter 24 dan 28,
khusus untuk kloter 28 ada satu orang yang meninggal dunia, selebihnya semuanya
sudah kembali ke tanah air.
"Semua Jamaah Haji sudah pulang ke Tanah Air dengan selamat, ada satu orang yang meninggal dunia karena sakit saat melaksanakan Ibadah Haji di Tanah Suci," ungkap Zaenal. (san)