(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi nominasi Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara. Senin (27/9/2021), tim verifikasi nasional Kabupaten Sehat turun ke Banyuwangi untuk melakukan verifikasi lapangan.
Kabupaten Sehat adalah penghargaan yang diberikan kepada pemerintah kota/kabupaten yang telah memberikan banyak kontribusi dan komitmen besar terhadap tujuan pembangunan kesehatan.
Tim verifikator tersebut diterima
langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Lounge kantor Pemkab
Banyuwangi. Turut mendampingi Ipuk, Asisten Administrasi Umum Choiril Ustadi,
Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono, dan Ketua Forum Banyuwangi Sehat,
Soekardjo.
Forum Banyuwangi Sehat selama ini
menjadi mitra pemkab dalam melakukan sosialisasi, pembinaan dan pendampingan
masalah lingkungan sehat.
Tim diketuai Trisno Subarkah dari
Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) RI. Tim
lainnya berasal dari Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian
PPN/Bapenas, Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik-Kemenkes
RI, dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI.
Kepada Bupati Ipuk, Trisno
menjelaskan bahwa verifikasi lapangan ini merupakan lanjutan bedah dokumen yang
telah dikirimkan oleh daerah kepada tim. “Kami datang untuk melihat kesesuaian
antara dokumen yang diajukan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Sekedar diketahui, pada
tahun sebelumnya Banyuwangi berhasil meraih penghargaan Kabupaten Sehat Swasti
Saba Wistara di Indonesia pada tahun 2019. Penghargaan disabet Banyuwangi
karena dinilai berhasil mengoptimalkan kinerja enam dari sembilan komponen
tatanan yang masuk dalam penilaian Swasti Saba Wistara.
Komponen tersebut
meliputi kawasan pemukiman dan sarpras sehat; kawasan sarana lalu lintas yang
tertib, pelayanan transportasi; kawasan industri dan perkantoran sehat; kawasan
pariwisata sehat. Lalu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat
sehat yang mandiri.
“Kami berharap, tahun
depan Banyuwangi bisa meningkatkan kinerjanya. Tahun depan saya berharap
Banyuwangi bisa mengajukan diri untuk tujuh komponen penilaian,” kata Trisno.
Tim akan berada di Banyuwangi
selama empat hari, 27-30 September 2021. Total ada 22 titik yang akan
dikunjungi, merepresentasikan 6 tatanan penilaian kabupaten sehat Swasti Saba
Wistara.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Di antaranya, terminal bus, pasar Rogojampi, Mal Pelayanan Publik, halte/trotoar, pemantauan CCTV traffict light, ruang terbuka hijau (RTH), sejumlah sekolah, pondok pesantren, dan destinasi wisata Sendang Seruni di Kecamatan Licin yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kemenparekraf RI.
Sementara itu, Bupati Ipuk menjelaskan
bahwa kabupaten sehat ini menjadi momentum bagi Banyuwangi untuk terus
melakukan inovasi di bidang kesehatan, khususnya di tengah situasi pendemi ini.
Situasi saat ini, kata Ipuk, secara tak langsung memaksa seluruh warga untuk
memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan.
“Pandemi ini telah mengajarkan
banyak hal pada kita. Kita diajak menjadi lebih peduli pada kesehatan tubuh
maupun kesehatan lingkungan di sekitar kita. Penghargaan kabupaten sehat ini
akan lebih memotivasi kita untuk berbenah pada sektor kesehatan dalam artian
yang lebih luas lagi,” kata Ipuk.
Di situasi pendemi ini, tambah
Ipuk, selain melakukan penanganan masalah kesehatan, pihaknya juga
menggencarkan vaksinasi untuk mengejar kekebalan komunal.
“Berbagai inovasi di sektor kesehatan terus kami pacu, termasuk melakukan jemput bola vaksinasi bagi warga. Saat ini sudah lebih 51 persen dari target jumlah warga Banyuwangi yang telah divaksinasi dosis satu. Angka itu akan terus kami genjot lagi,” kata Ipuk. (Humas/kab/bwi)