Perum Bulog Banyuwangi Serap 17 Ribu Ton Beras Petani LokalBulog Banyuwangi

Perum Bulog Banyuwangi Serap 17 Ribu Ton Beras Petani Lokal

Buruh panggul beras Bulog. (Foto: Fattahur/Doc)

KabarBanyuwangi.co.id - Perum Bulog Banyuwangi tetap konsisten melaksanakan salah satu tugasnya sesuai Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2015, yaitu mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Jusri Pakke mengungkapkan, Bulog mulai Januari hingga September 2021 telah menyerap 17 ribu ton beras dari petani lokal.

"Tahun lalu dan sebelum pandemi kita hanya menyerap 8 ribu ton, tahun ini kita tingkatkan dan sampai di bulan September saja penyerapan kita sudah mencapai 17 ribu ton," katanya, Senin (27/9/2021).

Baca Juga :

Jusri menjelaskan, tingginya penyerapan hasil pertanian dikarenakan kualitas gabah petani yang dihasilkan tahun ini sangat baik dan melimpah.

"Itu karena pola tanam yang berubah, kondisi cuaca tahun ini juga baik, dan banyak petani mitra kami yang menjual hasil pertaniannya ke Bulog, sehingga penyerapan kita tinggi," terangnya.


Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Jusri Pakke. (Foto: Fattahur)

Sementara untuk harga, Jusri menyebutkan, Bulog tetap memasang harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. Untuk beras kualitas medium, Buloh mematok harga Rp. 8.300 per kilogram.

Sementara untuk beras kualitas premium yang akan dipasok ke pasar komersial dibeli mulai dari harga Rp 9.300 hingga Rp 9.500, tergantung kualitas dan penawaran.

Jusri menambahkan, hingga kini Bulog berkomitmen menjaga stok pangan, tidak hanya di tingkat regional, namun juga secara nasional.

"Secara umum stok pangan kita cukup sampai tahun depan, karena ada sekitar 22 ribu ton serapan tahun lalu hingga sekarang," jelasnya. (fat)