Keunikan Gintangan Bamboo Festival, Parade Kostum Berbahan Bambu di BanyuwangiDisbudpar Banyuwangi

Keunikan Gintangan Bamboo Festival, Parade Kostum Berbahan Bambu di Banyuwangi

Kreatifitas warga Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari dalam event Gintangan Bamboo Festival. (Foto: Disbudpar Banyuwangi)

KabarBanyuwangi.co.id - Cuaca terik tak menyurutkan antusisme warga Kabupaten Banyuwangi untuk berpartisipasi maupun menonton event Gintangan Bamboo Festival pada Kamis (24/8/2023) siang.

Acara tersebut merupakan parade kostum yang digelar di jalan utama Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari. Dibuka dengan tarian Gandrung, acara berlangsung dengan sangat meriah.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dan membuka langsung event kebanggan masyarakat Desa Gintangan itu. Ipuk menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap panitia serta masyarakat yang telah mewujudkan event spektakuler tersebut.

Baca Juga :

“Semoga festival ini dapat menambah kekompakan dan semangat warga Gintangan untuk sama-sama membangun desa agar lebih produktif lagi dan semakin terkenal," ungkap Ipuk.

"Melalui event ini pula, semoga talenta baru terus bermunculan sehingga dapat membuat produk olahan bambu yang memiliki daya jual tinggi," tambahnya.

Untuk diketahui, pada tahun ini Gintangan Bamboo Festival mengusung tema “Jajang Panguripan”, yang berarti “bambu kehidupan”. Tema ini berkaitan dengan legenda nama Desa Gintangan sendiri yang berasal dari kata gontang. Menurut warga setempat, gontang merupakan bumbung bambu wadah air yang membawa kesembuhan bagi prajurit di masa lalu.

Pagelaran Gintangan Bamboo Festival ini sekaligus sebagai peringatan hari jadi Desa Gintangan yang ke 163 tahun. Sebanyak 56 peserta parade melenggak lenggok dengan anggun di sepanjang rute.


Kostum berbahan bambu disuguhkan dengan megah. (Foto: Disbudpar Banyuwangi)

Pesertanya merupakan warga Gintangan yang dipilih mewakili RT masing-masing. Seluruh peserta tampil dengan kostum berbahan bambu hasil karya pengrajin setempat.

Salah satu peserta, Zalfa Abdat mengungkapkan rasa bangganya karena dapat tampil serta turut andil dalam memajukan industri kreatif di desanya.

“Pengerajin kostum yang terbuat dari bambu ini sangatlah kreatif. Bambu yang banyak tersebar di lingkungan kami dapat diolah menjadi aneka produk sehingga memiliki nilai jual yang tinggi,” tutur Zalfa.

Sebagai informasi, Gintangan Bamboo Festival adalah hasil inisiasi warga untuk memamerkan kreatifitas yang mereka miliki. Event ini juga menjadi simbol gotong-royong warga karena seluruh lapisan masyarakat ikut berperan dalam suksesnya acara.

Pemilihan bahan dasar bambu tak lepas dari identitas Desa Gintangan sebagai sentra pengrajin bambu. Tentunya, event ini juga membawa dampak ekonomi yang positif terhadap perkembangan industri anyaman bambu.

Bahkan, produk kerajinan bambu Gintangan sendiri telah tembus ke pasar internasional seperti Jerman dan Maldives. Para pedagang kaki lima pun turut kebanjiran rejeki. Mereka menggelar lapak di sepanjang rute parade, menyajikan berbagai makanan modern dan tradisional. (man)