Korban menjalani perawatan di rumah sakit. (Foto: Istimewwa)
KabarBanyuwangi.co.id - Nasib pilu akibat suami cemburu dialami ISH (36) warga Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Korban penganiayaan yang diketahui sebagai buruh tani ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit ikabat ulah suami sirinya beberapa waktu lalu.
Setelah sempat dirawat di Puskesmas Singojuruh, kini korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Selain luka menganga di kepala akibat sabetan parang, korban juga mengalami luka bacok di bagian tengkuk, bahu kanan dan kiri, pergelangan tangan kiri hingga pinggul atas sebelah kanan.
Beruntung, meski banyak
mengeluarkan darah akibat luka yang dialaminya, korban berhasil selamat lantaran
tetangga dengan sigap membawanya ke Puskesmas terdekat. Bahkan saat ini korban sudah
bisa makan dan kondisinya berangsur membaik setelah mendapatkan berapa jahitan
oleh tim medis.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol
Arman Asmara Syarifuddin melalui Kapolsek Singojuruh, Iptu Abdul Rohman
mengatakan, korban harus dirujuk ke RSI Fatimah karena luka yang dialami
membutuhkan penanganan medis yang mumpuni.
“Korban dirujuk ke RSI Fatimah.
Kondisinya Alhamdulillah berangsur membaik, sudah bisa makan roti. Korban ini
kerjanya nggagas padi, mudah-mudahan bisa segera pulih. Di sana korban masih
dijaga oleh keluarga dan beberapa perangkat desa. Kami juga terus pantau
kondisinya,” kata Iptu Abdul Rohman saat dihubungi KabarBanyuwangi.co.id, Rabu
(26/5/2021).
Anggota Polsek
Singojuruh amankan tersangka penganiayaan. (Foto: Istimewa)
Kapolsek Singojuruh menambahkan, terlepas
dari rasa cemburu suami setelah melihat korban dipijat oleh pria lain,
dari hasil penyelidikan Unit Reskrim diketahui bahwa
pelaku M (38) warga ber-KTP Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tersebut,
tergolong suami yang tempramental.
Pelaku juga tak jarang memukul
korban jika terjadi sedikit perselisihan dalam rumah tangganya. Kekerasan yang
diterima korban ini juga seringkali dialami saat mereka hidup bersama di Palembang,
Sumatera.
“Suami istri siri ini tinggal di
Banyuwangi baru tiga bulan. Suaminya terkenal pemarah, dan sering main pukul
tangan ketika hidup di Palembang,” tambahnya.
Sebelumnya, aksi pembacokan
diketahui oleh tetangga korban yang melintas tak jauh dari rumahnya. Mengetahui
ada cekcok, saksi memberanikan diri untuk melihat keributan di rumah korban.
Saat dicek, korban sudah terkapar
bersimbah darah. Bersama warga lainnya, korban yang sudah mengeluarkan banyak
darah langsung dilarikan ke Puskesmas Singojuruh untuk diberikan pertolongan
dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi.
Setelah aksi pembacokan, warga
sekitar yang tak terima atas ulah pelaku sempat mengepung rumahnya.
Beruntung, petugas Polsek Singojuruh yang menerima laporan dengan sigap datang
ke TKP untuk mengevakuasi pelaku dari amukan warga.
“Masyarakat di sekitar sempat
kepung rumah pelaku. Untungnya anggota kami yakni Aiptu Bambang, Aiptu
Nanang dan anggota Resmob Polsek Singojuruh Bripka Sucipto cepat datang ke
lokasi dan menyergap pelaku untuk dibawa ke kantor,” jelas Iptu Abdul Rohman.
Kapolresta Banyuwangi,
menginterogasi tersangka saat rilis di Mapolresta. (Foto: Fattahur)
Seperti diberitakan, Seorang warga
berinisial M (38) yang diketahui beralamat di Desa Muara Merang, Kecamatan
Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini tega membacok
istri sirinya, ISH (36) warga Dusun Krajan, Desa Gumurih, Kecamatan Singojuruh,
Banyuwangi.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol
Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin
(24/5/2021) kemarin sekitar pukul 16:30 WIB di rumah korban.
"Awalnya sepulang dari mandi di sungai, tersangka melihat istrinya dipijat seorang laki-laki di rumahnya. Lantaran terbakar api cemburu, tersangka lalu mengambil sebilah parang dan menganiaya istrinya beberapa kali," kata Kombes Arman. (man/fat)