Keterangan Gambar : Jenazah korban dievakuasi ke rumah duka, Senin dini hari. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Upaya Tim SAR Gabungan dalam melakukan pencarian Mohammad Andi, remaja berusia 14 tahun yang dinyatakan hilang hanyut teseret arus Sungai Bangong di Kelurahan Sumberrejo, Banyuwangi akhirnya membuahkan hasil.
Sembilan jam proses pencarian dilakukan, akhirnya tubuh bocah ini ditemukan tidak bernyawa di areal persawahan di Lingkungan Gareng, Kelurahan Sobo yang letaknya lebih dari 3 kilometer dari lokasi pertama korban terseret arus sekitar pukul 24.00, Senin dini hari.
Korban pertama kali ditemukan oleh warga dengan kondisi
tertelungkup tertutup lumpur dan rerumputan di persawahan dekat aliran sungai
yang bermuara di laut.
Petugas Basarnas, BPBD, TNI/Polri hingga relawan yang
mengetahui temuan ini langsung mengevakuasi jasad korban untuk dibawa ke rumah
duka. Pihak kepolisian langsung meminta keluarga korban ikut untuk
mengidentifikasi temuan mayat. Meski sembilan jam dinyatakan hilang, namun
secara umum kondisi jasad korban masih utuh.
“Kebetulan saya tadi ikut evakuasi. Tadi ditemukan warga di
Lingkungan Gareng di areal persawahan. Jadi aliran Sungai Bagong ini ada yang
menyimpang ke areal persawahan warga,” kata Azis, salah satu warga yang ikut
mengevakuasi korban.
“Kemungkinan karena derasnya arus, akhirnya tubuh korban
ini masuk ke sawah warga. Kondisinya ada luka memar di wajah dan tangan,
sepertinya terbentur-bentur batu. Oleh warga langsung dilaporkan kepada Pak
Babinsa dan Babhinkamtibmas,” imbuhnya.
Pihak keluarga langsung meyakini bahwa jasad yang ditemukan
di areal persawahan adalah Andi dari ciri-ciri wajah maupun pakaian korban.
Selanjutnya, korban langsung dievakuasi ke rumah duka di Lingkungan Krajan,
Kelurahan Sumberrejo, Banyuwangi.
Temuan ini menjadi kabar duka sekaligus kabar yang
melegakan bagi pihak keluarga. Sebab sudah sembilan jam lamanya pihak keluarga
menunggu kabar atas hilangnya andi yang terseret arus sungai saat ia akan
mengambil buah kelapa di sungai beraliran deras setelah diguyur hujan lebat.
“Kondisinya meninggal dunia, setelah kami evakuasi dari
lokasi temuan, jasad korban langsung kami serahkan kepada pihak keluarga di
saksikan TNI/Polri dan piha kesehatan juga. Korban langsung dimakamkan,” kata
Wahyu Setia Budi, Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi.
Keterangan Gambar : Kapolsek
Banyuwangi AKP Kusmin dan Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi saat berada di
rumah duka. (Foto: Firman)
Pihak kepolisian mengimbau kepada warga agar lebih intens
dalam mengawasi anak-anaknya yang bermain di kawasan sungai, terlebih di musim
penghujan ini banjir kerap kali terjadi di aliran sungai secara mendadak tanpa
kita ketahui sebelumnya.
“Kejadian ini hendaknya bisa menjadi pelajaran bagi warga
lainnya. Khususnya bagi orang tua agar lebih ketat mengawasi anak-anaknya saat
bermain. Apalagi ini masih musim hujan, jangan bermain air di sungai karena
sewaktu-waktu banjir bisa datang di saat hujan lebat ataupun sesudah hujan
lebat,” imbuh AKP Kusmin, Kapolsek Banyuwangi Kota di rumah duka.
Sebelumnya, peristiwa naas ini terjadi saat korban bersama
seorang rekannya bernama Anam bermain di tepi sungai bagong setelah hujan lebat
mengguyur selama lebih dari satu jam, Minggu sore. Saat itu, kedua bocah yang
masih duduk di bangku Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTS) ini memberanikan diri
menceburkan diri ke dalam sungai beraliran deras untuk mengambil buah kelapa
yang hanyut terbawa banjir.
Naas, saat Andi menceburkan diri ke dalam sungai, dirinya
yang diduga tidak bisa berenang langsung terseret arus sungai lebih jauh dan
dinyatakan hilang. Sementara rekannya berhasil selamat setelah menepi sambari memegang
ranting pohon. (man)