(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Senin (1/3/2021). Puan berkeliling ke sejumlah kantor untuk melihat proses pelayanan publik di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah, Puan mengunjungi kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari. Puan menyaksikan secara langsung bagaimana aparat desa melayani berbagai kebutuhan masyarakat lewat program Smart Kampung, yaitu program digitalisasi pelayanan publik di tingkat desa yang digeber Pemkab Banyuwangi beberapa tahun terakhir.
Dengan program tersebut, pengurusan
surat administrasi kependudukan warga di Desa Sukojati dapat dilayani secara
cepat. Mulai dari pengurusan akta lahir, surat keterangan miskin, hingga akta
kematian.
“Saya sudah keliling Indonesia.
Menurut saya, ini kantor desa yang cukup mumpuni. Saya melihat sendiri
pelayanannya sudah berbasis IT, sudah canggih,” ucap perempuan pertama yang
menjadi Ketua DPR RI itu.
Puan mengapresiasi terobosan Pemkab
Banyuwangi yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi untuk melayani publik,
untuk menyelesaikan sejumlah urusan kependudukan melalui program Smart Kampung.
"Tugas dan fungsi kita adalah
melayani masyarakat. Kalau masyarakat sudah puas, artinya kerja kita sudah
benar. Inilah yang kita lihat di Banyuwangi. Teknologi didayagunakan untuk
melayani masyarakat. Memudahkan aparat untuk melayani warga," ucap
perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu.
Berikutnya, Puan menginspeksi
sistem pelayanan publik di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi. Puan
menyaksikan data kependudukan dan sistem pengawasan yang semuanya terintegrasi
secara digital.
Seperti Unit Gawat Darurat (UGD)
Kemiskinan yang berisi data warga miskin lengkap dengan jenis program bantuan
sosial yang telah mereka peroleh secara real time.
Puan juga melihat program e-village
budgeting dan e-monitoring system. Dua program tersebut adalah sistem
penganggaran desa yang terintegrasi dalam jaringan (daring) untuk meningkatkan
akuntabilitas anggaran desa.
Lewat sistem tersebut, seluruh
proyek dapat lebih mudah diawasi, dan dipantau perkembangan pembangunannya.
“Jadi kalau ada penyelewengan bisa
diantisipasi sejak dini. Karena pengawasan program dilakukan melalui sistem lengkap
dengan titik koordinat dan gambar perkembangan proyek pembangunan, sehingga
menutup celah adanya proyek ganda atau fiktif,” kata Puan.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Puan lantas berharap secara
bertahap teknologi informatika digunakan di semua lini pelayanan publik dan
menggerakkan ekonomi lokal.
"Infrastruktur teknologi ini
jangan hanya di kota besar saja karena justru wilayah Indonesia didominasi oleh
desa-desa yang lokasinya jauh dan terpencil," ujar Puan.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani berterima kasih kepada Ketua DPR Puan Maharani yang telah
berkunjung ke Banyuwangi.
“Terima kasih Ibu Puan. Kehadiran
Ibu Puan Insya Allah membawa berkah bagi Banyuwangi. Selain itu, kehadiran
beliau menjadi inspirasi bagi kaum perempuan, bahwa kaum perempuan bisa terus
berkiprah di ruang publik dengan baik,” jelas Ipuk.
Ipuk menambahkan, Smart Kampung
adalah inovasi daerah yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi
informasi (TI). Saat ini seluruh desa yang berjumlah 189 desa di Banyuwangi
bertransformasi menjadi smart kampung. Semua desa tersebut telah teraliri fiber
optic.
”Dengan Smart Kampung, secara bertahap administrasi cukup diselesaikan di desa. Misalnya, surat keterangan miskin (SPM) cukup diurus di kantor desa. Warga tidak perlu lagi menuju kantor kecamatan atau dinas terkait di pusat kota,” papar Ipuk. (Humas/kab/bwi)