(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, siap mendukung pengembangan UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Dia menilai UMKM Banyuwangi punya potensi luar biasa besar, terutama untuk mendukung pengembangan pariwisata.
"UMKM atau warung-warung kita garap bersama. Apalagi Banyuwangi punya program UMKM Naik Kelas. Kami ada tim. Nantinya kita kerjasama agar bisa semakin kuat kreativitas dan penggunaan teknologinya," kata Teten usai mendengar paparan program UMKM Naik Kelas dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Minggu (24/0/2021).
Teten selama di Banyuwangi
mengunjungi dan berdialog dengan sejumlah UMKM, antara lain saat di pergelaran
Banyuwangi Muslim Fashion Festival, Desa Banjar, dan sejumlah pusat oleh-oleh
khas UMKM.
Teten menuturkan, saat ini
pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM terhubung dalam ekosistem digital
di tahun 2024. Saat ini baru sekitar 15,9 juta UMKM yang terhubung secara
digital.
Menurut Teten, sudah saatnya usaha
besar dan kecil ini tidak bersaing, tetapi justru bermitra. UMKM harus
terhubung dalam rantai pasok ekonomi global, salah satu caranya dengan
koperasi.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Usaha-usaha mikro bermitra melalui
koperasi, dan pemerintah harus mengintervensi agar koperasi tumbuh dengan sehat
dan menjadi salah satu kekuatan besar. “Ke depan persaingan global akan
dimenangkan oleh kekuatan dalam inovasi,” kata dia.
Teten menjelaskan untuk pembiayaan
penguatan koperasi Kemenkop UKM telah menyediakan Lembaga Pengelola Dana
Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Teten mengambil contoh, petani kopi
di Aceh yang menjerit saat pandemi Covid-19, karena harga kopi anjlok dan tak
laku di pasar. Presiden Joko Widodo mengintruksikan Kemenkop UKM untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
"Salah satu caranya koperasi
membeli kopi dari petani dengan harga wajar. Setelah itu koperasi menyimpan,
dan menjual kopi dari petani itu saat harga kembali normal dan market bisa
menerima. Akhirnya petani tenang, dan koperasi juga bisa untung. Selalu ada
jalan ketika kita mau membantu sesama,” ujarnya.
Teten menjelaskan koperasi bisa
menjadi konsolidator dari usaha skala mikro. "Saya lihat Banyuwangi serius
menggarap UMKM dan menginspirasi saya. Ini bisa menjadi kekuatan besar
pemulihan ekonomi masyarakat," tambah Teten.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani, berterima kasih atas dukungan Kemenkop UKM. Menurutnya, Pemkab
Banyuwangi saat ini fokus penguatan UMKM sebagai salah satu upaya pemulihan
ekonomi.
Sejumlah program, di antaranya
ongkos kirim graris ke ke seluruh Indonesia untuk UMKM, pendampingan UMKM untuk
go digital hingga sertifikasi, jemput bola membantu UMKM dalam mengurus izin
usaha, program bantuan peningkatan kapasitas warung-warung kecil, Hari Belanja
ke Pasar dan UMKM setiap bulannya pada tanggal-tanggal tertentu, hingga bantuan
kepada ribuan PKL selama masa PPKM.
”Kita juga menjalankan program
”Jagoan Banyuwangi” untuk membuat anak-anak muda tetap giat berwirausaha
meskipun di masa pandemi yang sulit,” ujarnya.
"Dengan program dari Pak Menteri nantinya, akan kian menguatkan upaya pemulihan ekonomi Banyuwangi," tambah Ipuk. (Humas/kab/bwi)