Kurangi Risiko Keparahan, Satgas Banyuwangi Kembali Galang Penjemputan Pasien Isoman ke Isolasi TerpusatPemkab Banyuwangi

Kurangi Risiko Keparahan, Satgas Banyuwangi Kembali Galang Penjemputan Pasien Isoman ke Isolasi Terpusat

(Foto: Humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id – Untuk menurunkan risiko keparahan infeksi Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi bakal bergerak serentak memindahkan warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) menuju fasilitas isolasi terpusat (isoter). Satgas menargetkan tiap hari tiap kecamatan minimal 20 persen warga isoman pindah ke isoter.

“Saya minta Satgas Kecamatan untuk secara persuasif mangajak warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, agar dipindahkan ke isoter. Lakukan pendekatan yang baik, beri penjelasan bahwa ini untuk menghindari risiko yang lebih berat, seperti keterlambatan penanganan medis,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat memimpin apel gelar pasukan dalam rangka percepatan pemindahan pasien isoman ke isoter di Lapangan Taman Blambangan, Rabu (18/8/2021).

Hadir dalam apel, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Kapolresta Kabupaten Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, anggota DPRD Banyuwangi, Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, serta perwakilan dari Lanal, Pengadilan Negeri, dan Kejaksaan Negeri Banyuwangi.

Baca Juga :

Saat ini di Banyuwangi terdapat 23 fasilitas isolasi terpusat yang tersebar di berbagai kecamatan. 

“Selain menekan potensi penularan, isolasi terpusat juga memudahkan tenaga medis dalam melakukan penanganan pasien untuk mempercepat pemulihan sekaligus bisa mengurangi risiko keparahan pasien,” kata Ipuk.

Selain yang ada di kecamatan-kecamatan, Banyuwangi juga memiliki tempat isolasi terpusat tingkat kabupaten, yaitu di Balai Diklat ASN yang berkapasitas 130 pasien, dan bisa dikembangkan hingga 150 pasien.

”Bagi mereka yang komorbid atau kondisi tempat isomannya tidak memungkinkan untuk dilakukan disiplin prokes yang ketat di antara penghuninya, maka ajak mereka ke isoter. Isolasi terpusat ini kita harapkan mengurangi potensi penularan, sehingga otomatis menekan jumlah kasus aktif,” ujarnya.

“Nomor kontak dan alamat tempat isolasi di seluruh kecamatan juga telah kami sebar, seperti di media sosial. Silakan dimanfaatkan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ipuk mengungkapkan bahwa satgas covid di tingkat desa maupun kecamatan terus meningkatkan fasilitas isoter di lingkupnya.

“Kesiapannya terus kami tingkatkan, termasuk soal vitamin, obat, bed, oxymeter, makanan sehari-hari, kami cek terus,” pungkas Ipuk.


(Foto: Humas/kab/bwi)

Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto menegaskan minimal tiap hari di tiap kecamatan bisa 20 persen pasien isoman pindah ke isoter, sehingga dalam satu minggu semua pasien sudah berada di tempat isoter. 

“Mulai hari ini satgas di masing-masing kecamatan sudah mulai bergerak. Jika ini lancar, dalam seminggu bisa tuntas hampir semua pasien isoman bisa dibawa ke isoter,” tambahnya. 

Isoter, kata Dandim, menjadi cara untuk mempermudah pengawasan dan treatment kepada pasien.

“Kalau di isoter, kondisi pasien bisa lebih terpantau karena di sana selalu ada nakes dan satgas yang mengawasi. Semua kebutuhan juga sudah disediakan. InshaAllah lebih terjamin kondisi kesehatannya,” tambah Dandim.

Sementara  Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu menyebut, untuk mensukseskan upaya pemindahan pasien isoman ke fasilitas isoter ini, pihaknya telah menyiapkan 217 babinkamtibmas yang akan bergerak di 189 desa dan 28 kelurahan se-Banyuwangi.

“Kami juga akan menambah 10 personil covid hunter untuk mendukung upaya ini. Semoga target seminggu ini bisa tercapai. Seluruh pasisen isoman bisa kita pindahkan ke isoter,” kata Kapolresta. (Humas/kab/bwi)