Lapas dan Kemenag Banyuwangi Jalin Sinergi Perkuat Program Pembinaan Berbasis PesantrenLapas Kelas II A Banyuwangi

Lapas dan Kemenag Banyuwangi Jalin Sinergi Perkuat Program Pembinaan Berbasis Pesantren

Kalapas Agus Wahono bertemu dengan Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Lapas Kelas IIA Banyuwangi menjalin sinergi dengan Kementerian Agama (Kemenag). Langkah ini sebagai upaya memperkuat program pembinaan berbasis pondok pesantren.

Sinergi tersebut ditandai dengan pertemuan antara Kalapas Agus Wahono dengan Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat. Salah satu hal yang dibahas mereka yakni terkait akreditasi Pondok Pesantren At Taubah di Lapas.

“Melalui koordinasi yang intens dengan Kemenag Banyuwangi, kami ingin memperkuat kualitas pendidikan agama yang sudah ada. kata Agus, Jumat (29/11/2024).

Baca Juga :

“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan bekal keagamaan, tetapi juga mendukung proses rehabilitasi sosial dan pembentukan karakter waga binaan,” imbuhnya.

Agus menyebut, poin penting dari sinergi yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan kurikulum pendidikan yang dapat sejajar atau paling tidak mendekati dengan kurikulum di pondok pesantren pada umumnya.

Agus berharap agar Kemenag memberikan dukungan dengan menyediakan tenaga pengajar untuk menunjang program pembinaan keagamaan bagi warga binaan, sehingga mampu memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan.

“Sejauh ini sudah ada tenaga pengajar yang secara rutin memberikan pembinaan kepada warga binaan, namun kami menilai perlu peningkatan agar pembinaan lebih maksimal,” ungkapnya.

Program pembinaan berbasis pesantren ini telah bergulir sejak beberapa tahun lalu. Kegiatannya meliputi pembelajaran ilmu agama hingga pelatihan keterampilan.

Kedepan, Lapas dan Kemenag berencana untuk mengembangkan fasilitas, peningkatan kualitas pembelajaran, serta kegiatan keagamaan yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan bagi warga binaan.

“Dengan adanya upaya peningkatan ini, diharapkan pondok pesantren di Lapas Banyuwangi dapat menjadi model pembinaan yang efektif,” jelasnya

“Dan tidak hanya untuk mengurangi tingkat residivisme, tetapi juga untuk menciptakan warga binaan yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai positif,” pungkasnya. (fat)