Nelayan tradisional dari berbagai daerah ikuti Lomba Perahu Layar di Desa Ketapang, Kalipuro. (man)
KabarBanyuwangi.co.id - Puluhan perahu layar berbaris rapi
di bibir pantai Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi pada Minggu
(15/10/23) pagi. Perahu-perahu tersebut milik nelayan yang hendak bertanding
dalam Lomba Perahu Layar.
Lomba tersebut merupakan bagian dari Ketapang Festival yang
rutin diadakan setiap tahunnya. Lomba perahu layar tahun ini diikuti oleh 70
perahu dengan masing-masing anggota peserta dua orang.
Para peserta merupakan nelayan dari Kecamatan Kalipuro dan
Wongsorejo. Tak hanya dari dalam kota, ada juga sejumlah nelayan dari Kabupaten
Jembrana, Bali.
“Kami akan berusaha melaksanakan tiap tahun dengan menggandeng
para nelayan lokal Ketapang dan sekitarnya, serta panitia lokal sebagai
pelaksana lomba," tutur Ketua Panitia Ketapang Festival, Yayan Hasianto.
"Harapannya, kegiatan ini dapat memelihara budaya kami
sebagai nelayan tradisional, serta terjalinnya silaturahmi antar nelayan,”
imbuhnya.
Dalam lomba ini, perahu layar akan beradu kecepatan dari
titik start pantai di Desa Ketapang hingga Gilimanuk, Kecamatan Melaya,
Kabupaten Jembrana, Bali dengan putaran mengitari tower penerangan laut.
Setelah itu, para peserta harus kembali lagi ke start untuk
dapat menyelesaikan lomba. Waktu normal yang akan ditempuh oleh para peserta
berkisar di angka 15 sampai 20 menit.
Yayan mengungkapkan, hembusan angin Selat Bali saat
dilaksanakan lomba sangat mendukung sehingga seluruh etape dapat selesai kurang
dari 20 menit.
"Kegiatan ini juga merupakan upaya pelestarian budaya
kemaritiman serta peningkatan pemberdayaan UMKM. Wilayah pesisir
Banyuwangi utara memang memiliki potensi maritim yang menjanjikan, baik dari
segi kultur, wisata, maupun ekonomi," tegasnya.
Ke depannya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Banyuwangi selaku pemerintah terkait akan terus mengupayakan agar kegiatan
Lomba Perahu Layar dapat menjadi ikon wisata. (man)