Masa Pandemi, Emak-emak di Banyuwangi Gelar Donor Darah Secara MandiriKesehatan, Sosial

Masa Pandemi, Emak-emak di Banyuwangi Gelar Donor Darah Secara Mandiri

Petugas sedang mengecek kesehatan pendonor. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Ada hal menarik yang dilakukan oleh warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi dalam menggalang kegiatan sosial. Demi mencukupi kebutuhan stok darah di masa pandemi, sejumlah warga utamanya emak-emak menggelar donor darah secara mandiri di lingkungannya, Sabtu, (28/11/2020).

Dengan suka rela emak-emak, mengajak pendonor agar supaya bersedia menyumbangkan darahnya. Karena masih dalam masa pandemi, protokol kesehatan juga diberlakukan sangat ketat.

Sebelum melakukan donor darah, pendonor wajib bermasker, cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas.

Baca Juga :

“Saya ndak takut donor darah, motivasi kita hanya ingin membantu sesama, ini yang bisa kita berikan. Sebelum donor semua pendonor diterapkan sesuai protokol kesehatan. Begitu datang langsung cuci tangan, terus hand sanitizer dan diperiksa suhu tubuh, jarakya juga diatur, harus pakai masker. Di masa pandemi ini saya sudah tiga kali ini donor,” ucap Widya seorang pendonor.

Koordinator donor darah mandiri, dr. Khusnul Imama mengatakan, kegiatan sosial ini berawal dari salah seorang warga yang ingin mendonorkan darahnya di kantor PMI Banyuwangi.

Karena jarak tempuh kantor PMI dengan Desa Rejoagung terlalu jauh, membuat para ibu-ibu berinisiatif mengadakan donor darah di lingkungan tempat tinggalnya.

“Kegiatan ini awalnya atas inisiatif ibu-ibu yang saat itu sedang menunggu anaknya sekeloh. Ada seorang ibu yang biasa ikut donor, karena lokasi donor jauh akhirnya mereka mengadakan donor di lingkungan sekitar,” kata dr. Khusnul Imama.

Dokter muda yang bertugas di salah satu rumah sakit swasta ini menambahkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 100 lebih pendonor yang rutin ikut dalam kegiatan donor darah.

Kegiatan sosial ini untuk merangsang semua orang agar berbuat baik, salah satunya dengan donor darah. Terlebih, ditengah pandemi ini banyak masyarakat yang membutuhkan darah.

“Awal merintis cari pendonor cuma dapat 50 orang, alhamdulilah sekarang sudah 100 lebih. Kegiatan ini tujuannya hanya satu, membantu sesama. Apapun resikonya kita akan hadapi, termasuk dengan menerapkan protokol kesehatan,” tambah dr. Khusnul Imama.

“Kita tidak ada tendensi apapun, ini murni untuk membantu sesama. Dan harapannya untuk merangsang semua orang agar berbuat baik, karena yang kita tolong saudara kita. Apalagi masa pandemi ini banyak sekali yang membutuhkan,” imbuh istri Bripka Setyo Bijaksana yang kesehariannya bertugas di Polresta Banyuwangi.

Sementara itu, menurut keterangan, Amirir Rosadi, petugas PMI Banyuwangi, perbedaan donor darah di masa pandemi ini hanya pada pengukuran suhu tubuh calon pendonor.

Selain itu, kegiatan donor darah juga harus menerapkan protokol kesehatan, seperti pakai masker, face shield dan mencuci tangan. Sebelum donor, lengan calon pendonor juga harus dicuci terlebih dahulu.

“Sebelum pandemi para pendonor cuma diukur suhu tubuhnya, tapi sekerang harus sesuai protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, setelah itu pakai hand sanitizer dan jaga jarak. Sebelum donor, lengan pendonor juga wajib dicuci dengan sabun,” terang Amirir Rosadi petugas PMI Banyuwangi ini.

Amirir Rosadi menjelasan, di masa pandemi ini tetap diperbolehkan melakukan donor darah. karena berdasarkan penelitian, Covid-19 tidak menular melalui darah. Maka dari itu, donor darah di masa pandemi seperti saat ini dirasa cukup aman, asalkan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Namun jika dibandingkan sebelum masa pandemi pendonor menurun drastis, karena banyak warga yang masih takut untuk donor. Padahal sebelum pandemi, warga yang akan menyumbangkan darahnya sangat banyak.

“Sebelum pandemi yang donor banyak, tapi sekarang turun, mungkin banyak orang yang takut. Boleh donor darah, karena hasil penelitian, virus corona tidak menular dari darah. Hanya saja harus mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” jelas Amirir Rosadi.

Selain warga masyarakat umum, kegiatan donor darah mandiri ini juga diikuti oleh anggota TNI/Polri. Puluhan kantong darah yang berhasil dikumpulkan, disumbangkan ke PMI Banyuwangi.

Setelah diproses di laboratorium oleh petugas di gedung Unit Donor Darah (UDD) PMI Banyuwangi, puluhan kantong darah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan. (man)