Wahyu Riyanto berada di Kawah Ijen, pemuda difabel ini menginspirasi netizen. (Foto: Instagram @wahyuuri_)
KabarBanyuwangi.co.id – Seorang pemuda difabel dari Desa/Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi ini memiliki hobi yang tidak biasa. Dia adalah Wahyu Riyanto, pemuda kelahiran tahun 1994 yang kerap membagikan momen mendaki gunung di akun instagram @wahyuuri_ miliknya.
Salah satunya saat mendaki di Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena alam Blue Fire dengan ketinggian 2769 mdpl.
Kecintaan Wahyu pada kegiatan ekstrem ini dimulai sejak
tahun 2013 saat dirinya masih SMA. Sejak saat itu, ia telah mendaki Kawah Ijen
sebanyak 8 kali dan Gunung Meranti 3 kali.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik, pemuda lulusan
Sarjana Komputer ini selalu berhati-hati dan mempersiapkan diri dengan matang
sebelum mendaki. Dia melakukan pemanasan seperti lari kecil untuk mengatur
napasnya.
Dalam pendakian di Kawah Ijen, Wahyu berangkat pukul 2.20
WIB agar dapat mencapai puncak sebelum matahari terbit.
"Bagi saya, difabel bukan berarti tidak mampu
melakukan kegiatan tertentu. Justru keterbatasan ini membuat saya semakin
bersyukur atas nikmat Tuhan dan merasakan betapa indahnya alam ini,"
ungkap Wahyu kepada wartawan, Jumat (5/7/2024).
Kisah inspiratif Wahyu ini telah menarik perhatian banyak
orang di media sosial. Netizen kagum dengan semangatnya dan termotivasi untuk
tidak menyerah dengan keterbatasan. Wahyu pun berharap kisahnya dapat
memotivasi difabel lain untuk mengejar mimpi mereka.
"Saya ingin pesan kepada teman-teman difabel di luar
sana, jangan pernah patah semangat. Kita bisa melakukan apapun yang kita mau
asalkan kita yakin dan berusaha keras," pesan Wahyu.
Dirinya merupakan contoh bahwa keterbatasan fisik
bukanlah halangan untuk mencapai mimpi. Semangatnya yang pantang menyerah dan
rasa syukur atas nikmat Tuhan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
"Saya ingin mencoba hal baru lainnya seperti
snorkling dan diving. Ini merupakan hal seru yang bakal menjadi pengalaman
pertama saya. Dulu juga sudah pernah mencoba olahraga sepatu roda,"
pungkas Wahyu. (anj)