(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Turunnya situasi penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi ke Level 2 menjadi angin segar bagi pelaku wisata. Pariwisata Banyuwangi akan segera dibuka namun tetap dikendalikan dengan berbagai ketentuan.
Salah satu syarat utamanya adalah pelaku dan pengunjung destinasi wisata harus sudah vaksin, dengan menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai basis penataan pengunjung.
"Kita semua bersyukur, tapi
jangan lengah. Kalau nanti melonjak lagi, kita semua yang susah karena
berpotensi ditutup lagi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat
rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Rabu (8/9/2021).
“Saat ini di banyak negara muncul
tren wisata balas dendam, revenge tourism, setelah sekian lama orang kesulitan
berwisata. Akhirnya semua membeludak tak terkendali. Kita tetap harus
disiplin,” imbuh Ipuk.
Hadir dalam rakor tersebut, Dandim
0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun
Pasaribu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Sekretaris Daerah Banyuwangi
Mujiono, serta perwakilan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut.
Rakor ini juga diikuti oleh para
pelaku wisata Banyuwangi, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengelola
destinasi wisata, Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, agen
travel, guide, dan pelaku wisata lainnya secara virtual.
Ipuk menjelaskan. selama pandemi
utamanya ketika masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),
industri wisata sangat terpukul karena harus ditutup sementara.
"Mari kita jaga bersama.
Jangan sampai kita kembali lagi ke Level 3 apalagi 4, karena nantinya wisata
Banyuwangi bisa ditutup kembali. Dibukanya pariwisata ini membutuhkan komitmen
dan kesadaran bersama. Mari patuhi dan jalankan semua persyaratan yang telah
ditentukan," jelas Ipuk.
Berdasarkan hasil rakor, menurut
Ipuk, pariwisata Banyuwangi dijadwalkan akan dibuka kembali pada 10 September
dengan berbagai ketentuan.
Kapasitas pengunjung di destinasi
wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi
wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai
barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk
destinasi wisata.
Ipuk mengatakan, pariwisata
Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass
tourism. "Kami minta kepada teman-teman pelaku wisata agar destinasi
mengutamakan quality tourism dengan mengejar kualitas wisata, bukan pada
kuantitas pengunjung," urai Ipuk.
Wakil Ketua Satgas yang juga Dandim
0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, menambahkan pariwisata Banyuwangi
bukan dilonggarkan. "Ingat bukan dilonggarkan tapi dikendalikan. Jangan
sampai lupa diri, sehingga membuat kasus Covid-19 naik lagi," kata Dandim.
"Mari kita jaga bersama dan
taati aturan. Apabila melanggar akan kami tindak," tambahnya.
Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan, TNI dan Polri akan melakukan pengawasan di destinasi wisata. "Kami akan tempatkan personil dari TNI dan Polri sesuai kawasan, untuk memantau destinasi wisata," kata Kapolresta. (Humas/kab/bwi)