Paus Orca di Pantai Bangsring Diduga dari Perairan AustraliaSatpolair Polresta Banyuwangi

Paus Orca di Pantai Bangsring Diduga dari Perairan Australia

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan, Unair Cabang Banyuwangi mencari tau penyebab matinya paus. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Matinya paus orca yang terdampar di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi tak hanya membuat geger masyarakat. Fenomena langka ini juga membuat tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Cabang Banyuwangi turun ke lokasi untuk mencari tau penyebab mamalia laut ini terdampar hingga ke Banyuwangi, Minggu (4/4/2021) pagi.

Diketahui, umumnya paus predator bercorak hitam dan putih ini hanya bermigrasi di kawasan perairan Australia. Sejumlah peneliti mulai melakukan otopsi (mikropsi) bangkai dan mengambil sejumlah sample yang masih bisa terselamatkan.

Sample tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab matinya paus pemangsa ini. Dari hasil identifikasi awal, paus ini ternyata memiliki panjang 6,1 meter dengan lingkar badan mencapai 150 centimeter. Sedangkan lingkar kepala mencapai 120 centimeter, panjang ekor 90 cenitemer.

Baca Juga :

“Dugaan awal, matinya ikan paus jenis pemburu bernama latin orcinus orca ini adalah karena ada kerusakan organ di tubuhnya. Paus ini kenapa bisa sampai di Banyuwangi kemungkinan fungsi navigasi yang terganggu akibat perubahan iklim atau terkontaminasi limbah saat berenang di perairan laut Indonesia,” kata Aditya Yudhana, Ketua Tim Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Cabang Banyuwangi.

“Ini memang sesuatu hal yang tak biasa. Jalur migrasi paus ini ada di wilayah perairan selatan Australia. Hasil laboratorium itu nanti yang menjawab semua dugaan-dugaan,” imbuhnya.

Kasat Pol Air Polresta Banyuwangi, Kompol Jeni Al Jauza menambahkan, setelah proses penelitian selesai dilakukan, bangkai paus akan dikubur di sekitar Pantai Bangsring agar bau busuk dari bangkai yang mulai menyengat tak mengganggu masyarakat.

“Karena ukurannya yang sangat jumbo, kami sudah berkoordinasi dengan BKSDA akan memotong bangkai paus menjadi beberapa bagian untuk memudahkan proses pemakaman. Hasil pembedahan yang dilakukan tim tadi ada pendarahan di dalam ususnya, kalau luka-luka di badannya kemungkinan kaena terbentur batu karang,” kata Kompol Jeni.


Keterangan Gambar : Paus orca sempat terlihat berlalu lalang di kawasan perairan Selat Bali pada sejak, Jumat siang. (Foto: Sreenshot video amatir)

Seperti diketahui, paus orca sempat terlihat masih hidup dan berlalu lalang di kawasan perairan Selat Bali pada sejak Jumat siang. Namun, pada Sabtu (3/4/ 2021) pagi, nelayan menemukan paus ini sudah dalam kondisi mati dan terdampar di kawasan Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

Terdamparnya paus orca ini membuat geger masyarakat, fenomena paus jenis orca yang terdampar di perairan Banyuwangi ini dianggap merupakan fenomena langka.

“Iya, hari Jumat itu saya masih sempat melihat pausnya masih hidup. Kalau melihat paus memang sudah biasa. Tapi kalau paus yang seperti ini baru kali ini saya lihat,” kata Dani, salah satu warga Desa Bangsring. (man)