Lahan relokasi yang dipersiapkan Pemkab Banyuwangi untuk menampung ratusan pedagang selama Pasar Banyuwangi dipugar. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Banyuwangi mengimbau para pedagang untuk mendukung dan mensukseskan program
revitalisasi Pasar Banyuwangi.
"Kami mengimbau para pedagang untuk turut mensukseskan
program pemerintah dalam merevitalisasi Pasar Banyuwangi," kata Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, Nanin
Oktaviantie kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).
Pasar kebanggaan warga Bumi Blambangan itu bakal dipugar
menjadi objek cagar budaya. Diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 200
miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara Pemkab Banyuwangi bertanggung jawab menyiapkan
tempat relokasi, pendataan pedagang, pembongkaran, hingga urusan perizinan.
Nanin mengungkapkan, tempat relokasi sudah dipersiapkan.
Para pedagang rencananya bakal dipindahkan setelah hari raya. Perkiraan Mei -
Juni 2024.
"Relokasi pedagang dilakukan setelah hari raya,"
ungkap Nanin, Rabu (21/2/2024).
Tempat relokasi didirikan di lahan seluas 1.656,45 meter
persegi di sekitar Gedung Wanita Paramitha Kencana. Jumlah lapak yang
disediakan sebanyak 500 unit.
Lapak-lapak dibangun semi permanen dengan konstruksi
menggunakan baja ringan. Saat ini lapak-lapak tersebut masih ditata oleh DPU
CKPP Banyuwangi.
Sebenarnya, lanjut Nanin, pedagang yang aktif di pasar
Banyuwangi hanya sekitar 480-an pedagang. Namun jumlah lapak yang diminta
tersebut sebagai antisipasi manakala jumlah pedagang tiba-tiba bertambah.
"Kalau mengacu pada data jumlahnya 871 pedagang. Hanya
saja yang aktif berdagang cuma tidak sampai 500-an," jelasnya.
"Meskipun ini dari pemerintah pusat namun pastinya
melewati pimpinan yang ada di Banyuwangi. Karena tujuannya juga untuk kemajuan
Banyuwangi, saya harap tidak ada konflik," imbuhnya. (fat)