Pekerja Migran Asal Banyuwangi Gagal Berangkat Sejak Covid MelandaPekerja Migran

Pekerja Migran Asal Banyuwangi Gagal Berangkat Sejak Covid Melanda

Koordinator Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi, Muhammad Iqbal. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Pekerja migran asal Banyuwangi terpaksa harus mengurungkan niatnya berangkat ke negara tujuan semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu, kata Iqbal, penundaan pemberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI) juga didasarkan pada surat edaran menteri tenaga kerja, mulai dari pengurangan negara tujuan hingga penundaan keberangkatan pekerja migran

"Sehingga para pekerja yang sedang mengikuti pelatihan maupun yang sudah mengantre sejak tahun lalu kini harus kembali menunda keberangkatannya. Langkah ini diambil sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19," jelasnya, Kamis (14/1/2021).

Baca Juga :

Iqbal menyebutkan, jumlah pekerja migran asal Banyuwangi mencapai sekitar 1000 lebih dengan berbagai negara tujuan. Antaralain Taiwan dan Jepang yang sering menjadi negara tujuan utama pekerja migran asal Banyuwangi.

"Di tahun normal atau sebelum pandemi, itu tujuan ke dua negara itu diperkirakan mencapai 3.000 - 4000 orang,  dari total keseluruhan 6.500 PMI," ungkapnya.

Dia mengaku penutupan dua negara itu cukup menjadi permasalahan tersendiri bagi proses sirkulasi pengiriman PMI yang ada.

"Cukup mengganggu proses penempatan PMI atau juga pengiriman secara umum," akunya.

Iqbal menambahkan, pemberlakuan aturan itu berlaku bagi penutupan akses masuk saja.  Pekerja migran yang terlanjur bekerja di negara itu tidak sampai dipulangkan.

"Pekerja migran baru harus menunda, sementara untuk tenaga kerja yang sudah disana, ya tetap berada disana," pungkasnya. (fat)