(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi menyalurkan hibah bantuan sosial untuk pendidikan sebesar Rp16,94 miliar. Anggaran tersebut disalurkan kepada 5.566 penerima dengan penyaluran untuk insentif guru swasta, serta beasiswa pendidikan mulai PAUD hingga mahasiswa.
“Ini adalah bentuk komitmen kuat pemerintah daerah yang menempatkan bidang pendidikan sebagai program prioritas wajib,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyerahkan hibah secara simbolis di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat sore (30/12/2022).
“Kami ingin semua anak di
Banyuwangi mendapatkan pendidikan yang baik. Termasuk para tenaga pendidiknya
mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah,” imbuhnya.
Khusus kepada para pendidik, Ipuk
menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya atas semua jerih payahnya untuk
dunia pendidikan Banyuwangi.
"Kami menyadari, apa yang
kami berikan ini belum sebanding dengan peran para guru dalam memberikan
layanan kepada siswa. Semoga pengabdian para guru menjadi amal jariyah yang
pahalanya terus mengalir," kata Ipuk.
Untuk para orang tua, Ipuk juga
berpesan agar terus memperhatikan pendidikan anaknya. “Peran orang tua sangat
dibutuhkan. Semangati terus putra/putrinya agar selalu semangat dalam menuntut
ilmu,” pinta Ipuk.
Sepanjang 2022 Pemkab Banyuwangi
telah menyalurkan bantuan untuk guru Diniyah dan guru swasta kepada 2.146 guru;
bansos kepala sekolah - guru PAUD non ASN untuk 266 guru.
“Semoga ini bisa memotivasi para
guru untuk tetap bisa memberikan layanan terbaik bagi siswa,” kata Ipuk.
Pemkab juga menyalurkan bantuan
kepada pelajar dan mahasiswa. Yakni berupa beasiswa, biaya hidup, uang saku,
serta uang transport.
“Hibah ini kami berikan kepada
mahasiswa dan pelajar yang rentan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan
berbagai program afirmatif ini, kami berharap seluruh anak di Banyuwangi bisa
mendapatkan layanan pendidikan yang baik sehingga kualitas SDM Banyuwangi terus
meningkat," ujarnya.
Selain itu, juga disalurkan
bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan Diniyah dengan total anggaran
Rp. 1,98 miliar. “Tentu saja, bantuan ini masih belum bisa menyentuh seluruh
penyelenggara pendidikan. Keterbatasan anggaran daerah, mengharuskan adanya
skala prioritas yang harus dibantu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan Banyuwangi Suratno menjelaskan, berbagai hibah tersebut tersalur
dalam berbagai program.
Di antaranya adalah beasiswa
Banyuwangi Cerdas, Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Muda Putus
Sekolah), bantuan uang saku dan uang transport bagi pelajar rentan putus sekolah,
dan lain sebagainya.
“Ini semua untuk mengakselerasi pendidikan di Banyuwangi. Baik yang formal maupun yang informal, yang negeri maupun yang swasta, di semua jenjang,” pungkas Suratno. (humas/kab/bwi)