Penyaluran Pupuk Subsidi di Wilayah Banyuwangi Capai 58 PersenDispertapa Banyuwangi

Penyaluran Pupuk Subsidi di Wilayah Banyuwangi Capai 58 Persen

Petani hendak melakukan pemupukan tanaman padi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, Ilham Juanda menyampaikan penyaluran pupuk subsidi di wilayahnya sudah mencapai sekitar 58 persen.

"Alokasi pupuk tahun ini relatif lebih mencukupi. Penyalurannya sudah sekitar 58 persen. Pendistribusian sampai saat ini masih berlangsung," kata Ilham Juanda, Kamis (4/9/2025).

Berdasarkan usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), kata Ilham Juanda, pemerintah pusat telah mengalokasikan pupuk sebesar 85 persen dari total kebutuhan petani di Banyuwangi.

Baca Juga :

Untuk pupuk Urea, dari usulan 51.462 ton, pemerintah mengalokasikan 43.825 ton atau 85 persen. Hingga Juli, realisasinya sudah terserap 23.445 ton atau 53,5 persen.

Sedangkan pupuk NPK dari usulan 60.048 ton dialokasikan 35.276 ton, dan serapan sudah mencapai 23.172 ton atau 65,69 persen.

Menurut Ilham, hingga saat ini belum ada laporan kekurangan pupuk di tingkat petani. Namun apabila nantinya adanya usulan penambahan, Kata Ilham, pemerintah pusat siap melakukan realokasi.

"Sampai saat ini tidak ada pengusulan tambahan. Pemerintah pusat sudah menyiapkan mekanisme realokasi jika diperlukan," jelasnya.

Ilham juga menyinggung program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terkait target luas tambah tanam (LTT) Padi sebesar 151.048 Ha di Banyuwangi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, Ilham Juanda. (Foto: Istimewa)

Pihaknya optimis target itu bakal tercapai karena rata-rata capaian Banyuwangi, 120 ribu hektare per tahun. Hingga Agustus, capaian masih on track dan diyakini dapat tercukupi.

"Kondisi tahun ini mendukung karena kemarau yang terjadi adalah kemarau basah. Debit air masih cukup, bahkan daerah yang biasanya tidak bisa menanam padi di musim kemarau, sekarang bisa,” ujar Ilham.

“Jadi optimis target luas tambah tanam bisa tercapai, bahkan produksi bisa meningkat," tambah Ilham.

"Kondisi iklim saat ini justru menjadi peluang. Dengan kondisi kemarau basah, areal tanam bisa ditingkatkan sehingga produktivitas juga ikut naik," tambahnya lagi. (fat)