Pesilat Muda Tewas Saat Latihan, Keluarga Minta Polisi Usut TuntasPolresta Banyuwangi

Pesilat Muda Tewas Saat Latihan, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas

Ayah korban, Agus Miswanto. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Orang tua pesilat muda yang tewas saat mengikuti latihan silat di Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, meminta polisi untuk mengusut hingga tuntas kematian anaknya.

Korban berinisial MAA (18), warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Dia tewas karena diduga terkena tendangan sang pelatihnya, RAS (18). Latihan itu digelar di halaman rumah RAS pada Rabu (8/6/2022) malam.

Ayah korban, Agus Miswanto (44), berharap polisi bisa mengusut secara tuntas kamatian anaknya. Hal itu diutarakan Agus saat menunggu proses otopsi yang dilakukan RSUD Blambangan, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga :

"Keluarga tidak terima dan menuntut atas kejadian ini. Karena apa, saat kami tanyakan terkait masalah kronologi kejadian, pihak pelatih tidak menjawab dan tidak terbuka," ungkap Agus.


Jenazah MAA (18), diotopsi di RSUD Blambangan Banyuwangi. (Foto: Istimewa) 

Agus mengaku sudah meminta kepada pihak pelatih untuk cerita secara terbuka terkait kejadian yang menewaskan anak semata wayangnya saat latihan.

"Saya hanya ingin tahu kejadiannya seperti apa, namun kami tidak mendapat jawaban yang kami inginkan. Tetap bahasanya (pelatih) itu karena materi latihan," kata Agus.

"Bahkan saya baru diberitahu ketika anak saya sudah berada di puskesmas. Itu sekitar jam 3 subuh. Ketika saya datang di puskesmas, anak saya sudah dalam kondisi meninggal dunia," tambahnya.

Menurut informasi yang diterimanya dari tim medis, lanjut Agus, anaknya meninggal dalam perjalan menuju Puskesmas Pesanggaran pada Rabu (8/6/2022) malam.

"Setelah di puskesmas, anak saya sempat saya bawa pulang ke rumah. Tapi teman-temannya bahkan pelatihnya tidak ada yang datang ke rumah. Tidak ada etikad baik dari pihak pelatih,” lontarnya.

“Sehingga saya dan keluarga memutuskan untuk meminta keadilan. Masak latihan bisa sampai menghilangkan nyawa, jelas ini ada kejanggalan," imbuhnya.


Keluarga korban menunggu hasil otopsi di RSUD Blambangan. (Foto: Fattahur)

Agus menyebut telah melihat kondisi jenazah anaknya dan mendapati luka gosong di bagian dada anaknya yang baru lulus SMK tersebut. "Kelihatannya di bagian dada anak saya seperti ada luka gosong. Dan informasi yang saya dapat, katanya anak saya kena tendang," katanya.

Atas musibah yang dialaminya itu, Agus berharap kepada kepolisian bisa segera mengusut kematian anaknya hingga tuntas. "Kami sudah sepakat membawa ke jalur hukum, kami minta keadilan. Kami berharap polisi segera mengusut tuntas," pungkasnya. (fat)