Plengsengan Ambrol, Dapur Rumah Lantai Dua di Banyuwangi RuntuhKecamatan Banyuwangi

Plengsengan Ambrol, Dapur Rumah Lantai Dua di Banyuwangi Runtuh

Dapur rumah warga runtuh setelah plengsengan ambrol terkikis derasnya sungai. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id – Hujan lebat yang terjadi sejak dua hari terakhir membuat debit air di sejumlah sungai di Banyuwangi mengalami peningkatan.

Akibat derasnya arus sungai, sebuah tanggul plengsengan di bantaran sungai kawasan Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi Kota, ambrol, Sabtu (11/2/2023) petang.

Ambrolnya plengsengan juga membuat sebuah bangunan rumah berlantai dua yang berdiri di atasnya runtuh hingga ke dasar sungai.

Baca Juga :

Dini Salsabila, pemilik rumah menuturkan, saat kejadian dirinya sempat panik dan berlarian ke luar rumah, karena suara reruntuhan terdengar sangat keras. Beruntung, musibah tersebut tak sampai menimbulkan jatuhnya korban.

“Tadi itu sekitar pukul 16.10 Wib cuaca hujan, tiba-tiba ada suara retakan seperti petir, kenceng banget. Setelah terdengar suara retakan, habis itu longsor, begitu aja,” tutur Dini Salsabila.

Salsabila menambahkan, pasca musibah terjadi dirinya juga melakukan langkah antisipasi dengan tidak melakukan aktifitas di bagian belakang rumah.  

Sebelumnya, plengsengan di dekat jembatan Jalan Raya M-H Tamrin Banyuwangi tersebut diketahui retak akibat terkikis derasnya aliran sungai.

“Sebelumnya memang sudah retak, dan ini sudah yang kedua kalinya ambrol,” tambah Dini Salsabila.

Akibat ambrolnya bangunan rumah di bagian belakang, dapur dan balkon serta kamar mandi, tak bisa digunakan lagi. “Tadi waktu kejadian saya dan keluarga sedang berada di ruang bagian tengah sempat panik,” jelasnya.

Selain rumah milik Dini Salsabila, musibah tersebut juga menimpa bangunan lain di sisi selatan jembatan juga runtuh, setelah tanggul plengsengan ambrol terkikis derasnya air sungai.

Warga berharap pihak pemerintah setempat segara melakukan perbaikan plengsengan yang ambrol dengan mutu bangunan yang lebih baik, agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

“Kayaknya plengsengan terkikis air sudah nggak kuat nahan. Harapannya segera diperbaiki yang labih bagus, kasian warga disini. Harapanya cuma itu saja,” harap Indra warga sekitar.

Diketahui, ambrolnya plengsengan jembatan di Jalan Raya M-H Tamrin tercatat sudah dua kali terjadi pada tahun 2016 lalu dan saat ini.

Artinya belum genap sepuluh tahun diperbaiki, plengsengan di bantaran sungai kembali ambrol hingga membuat bangunan rumah warga yang beridiri di atasnya runtuh. (fat)