Kegiatan sosialisasi dan gesah bereng anti pungli di hotel eL Hotel Banyuwangi. (Foto: humas/polresta/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Sosialisasi dan Gesah
Bareng dalam rangka Pemberantasan Pungutan Liar (Pungli) digelar Polresta
Banyuwangi, di Ballroom eL Hotel Banyuwangi, Kamis (1/8/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakapolresta, AKBP Dewa Putu Eka
sekaligus Ketau Unit Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber
Pungli) Kabupaten Banyuwangi dan beberapa perwakilan Kepala Sekolah, Staf Dinas
Pendidikan dan sejumlah PJU Polresta.
AKBP Dewa Putu Eka mengatakan bahwa Satgas Saber Pungli di
Banyuwangi telah ada sejak tahun 2017 berdasarkan PERPRES NOMOR 87 TH 2016 TTG
PEMBENTUKAN SATGAS SABER PUNGLI.
“Bahwa praktik pungli telah merusak sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemerintah memandang perlu upaya
pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif, efisien, dan mampu menimbulkan
efek jera,” katanya.
Ditambahkan AKBP Dewa, didampingi Sekretaris Inspektorat,
Muhammad Lutfi dan Kasat Binmas, Kompol Toni, praktik pungutan liar juga dapat
menghambat pembangunan dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada
instansi negara.
“Kami berharap segala bentuk pungli tidak terjadi di ranah
pendidikan. Maksimalkan peran Saber Pungli di Banyuwangi. Laporkan jika ada
pelanggaran,” tambah Wakapolresta.
Dalam upaya pemberantasan pungli, pemerintah memandang perlu
dibentuk satuan tugas sapu bersih pungutan liar.
Presiden Joko Widodo memperingatkan seluruh Instansi
Kementerian/Lembaga untuk menghentikan praktik pungutan liar,
sehingga menunjuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko
Polhukam) sebagai pengendali serta penanggung jawab terhadap kegiatan Satgas
Saber Pungli.
“Diharapkan sosialisasi ini dapat memberikan informasi dan
menyamakan persepsi dan kedepannya dapat membangun komitmen pemberantasan anti
pungli melalui kalangan pelajar, mahasiswa serta masyarakat,” harapnya.
“Selain itu juga diharapkan perilaku negatif antara pelayan masyarakat berkurang, sehingga dapat menekan tindakan pungli sampai benar-benar hilang,” pungkasnya. (humas/polresta/bwi)