Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama salah seorang penerima beasiswa. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi terus
mengalokasikan anggaran beasiswa bagi para mahasiswa dari kabupaten tersebut.
Sejak diluncurkan pada 2011, beasiswa kuliah yang diberi nama beasiswa
“Banyuwangi Cerdas” itu telah dinikmati 3.647 mahasiswa. Tahun ini, juga
disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Banyuwangi
Cerdas diperuntukkan bagi anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang
mampu, yatim piatu, dan disabilitas berprestasi yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang
berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak
bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke
jenjang yang lebih tinggi,” kata Ipuk.
“Dengan taraf pendidikan yang lebih baik, harapannya bisa
mendapatkan kehidupan yang lebih layak kelak, sehingga bisa mengentaskan
keluarga dari kemiskinan. Pendidikan adalah jalan memutus kemiskinan,” kata
Ipuk.
Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama,
beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk
menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut “bidik
misi”.
Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah
menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan.
Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
Sejak diluncurkan pada 2011, program ini telah dirasakan
manfaatnya oleh 3.647 penerima manfaat. Mereka terdiri atas 2.785 orang
penerima manfaat dari jalur Bidik Misi, dan 862 orang penerima manfaat beasiswa
insidentil.
Salah seorang penerima Banyuwangi Cerdas adalah Melisa
Purnamasary. Alumni MAN 3 Banyuwangi itu mengaku sangat bersyukur bisa
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan beasiswa tersebut.
“Tak terhingga senangnya keluarga. Saya adalah sarjana
pertama di keluarga saya. Ini seperti keajaiban. Anak nelayan kecil seperti
saya bisa kuliah. Alhamdulillah,” kata Melisa sambil berkaca-kaca saat bertemu
Bupati Ipuk saat berkantor di Desa Sumberayu, Kecamatan Muncar, pada Senin
(29/7/2024) .
Melisa mendapatkan beasiswa Banyuwangi Cerdas pada 2020.
Saat ini dia telah menyelesaikan masa studinya di Fakultas Pendidikan Agama
Islam, UIN Jember. Sebagai kontribusi telah mendapatkan beasiswa, Melisa
melakukan pengabdian mengajar di SDN 5 Kebonrejo, Kalibaru dalam program
“Banyuwangi Mengajar”.
“Bentuk terima kasih bisa jadi sarjana, saya akan mengajar
di sekolah yang jauh dari perkotaan. Saya akan memotivasi anak-anak SD, bahwa
selama kita rajin dan tekun pasti ada jalan untuk meraih cita-cita, meski kita
dari keluarga tidak mampu,” ujar Melisa yang merupakan anak nelayan.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno,
saat ini ada 5 perguruan tinggi negeri yang telah bekerja sama dengan pemkab
dalam beasiswa Bidik Misi. Antara lain, Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI
Solo), UIN Jember, Universitas Negeri Jember (UNEJ), Universitas Hindu Negeri
(UHN) Bali, dan Universitas Terbuka (UT) Jember.
“Pendaftaran sudah dibuka mulai 15 Juni hingga 12 Agustus
2024. Kuotanya ditentukan dari masing-masing perguruan tinggi. Mereka tetap
harus ikut seleksi, lalu kita ambil berdasarkan perangkingan," kata
Suratno.
Selain beasiswa pendidikan program S1, Pemkab Banyuwangi juga terus menyalurkan berbagai program afirmasi pendidikan lainnya. Seperti bantuan uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah (Garda Ampuh), bantuan uang kos, dan masih banyak lainnya. (humas/kab/bwi)