(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Program Smart Student yang telah digeber Pemkab Banyuwangi sejak tahun 2018, terus memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa, khususnya di masa pandemi ini.
Berbagai metode pembelajaran dan materi yang diberikan, mampu mendorong peningkatan prestasi akademik maupun non-akademik para siswa.
Smart Student adalah salah satu
inovasi Banyuwangi di sektor pendidikan yang salah satu programnya adalah
pemberian beasiswa bimbingan belajar (bimbel) online. Program ini telah diikuti
masing-masing 400 siswa di jenjang SD dan SMP.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas mengatakan pembelajaran berbasis digital tersebut, dilakukan seiring
dengan berjalannya program Smart Kampung yang memacu masuknya teknologi hingga
ke desa-desa di Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi berkolaborasi
dengan perusahaan teknologi pendidikan lewat platform Ruangguru untuk
melaksanakan program pembelajaran online ini.
“Kolaborasi ini dilakukan untuk
membuka akses seluas mungkin bagi pelajar desa mendapatkan berbagai
pembelajaran berbasis digital secara gratis. Selama ini terkesan bisa ikut
bimbel hanya pelajar kota,” ujar Anas.
“Namun, dengan program Smart
Student ini, pelajar dari keluarga kurang mampu di desa pun bisa mendapatkan
bimbel berkualitas dengan metode belajar yang terstandarisasi,” imbuhnya.
Dalam program ini, siswa
mendapatkan modul belajar lengkap berupa video, latihan soal, hingga rangkuman
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi. Siswa pun mendapatkan
pendampingan yang lebih intensif sehingga hasilnya lebih maksimal.
Anas mengungkapkan, hasil evaluasi
pada awal hingga akhir program menunjukkan adanya peningkatan nilai siswa pada
hampir semua mata pelajaran yang diujikan. Setelah menyelesaikan program
pelatihan, capaian hasil siswa yang diukur dengan Try Out mengalami peningkatan
sebesar 32 persen.
“Misalnya Bahasa Indonesia terdapat peningkatan sebesar 23,08 poin, Bahasa Inggris 1,85 poin, dan IPA 7,93 poin. Artinya, program ini terbukti membantu siswa memahami materi belajarnya,” kata Anas.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Program ini pun sangat dirasakan
manfaatnya oleh para siswa di Banyuwangi, salah satunya Dhevalina Nandia
Prakasiwi, siswi SMPN 3 Muncar.
“Program ini sangat membantu saya
untuk memahami materi pembelajaran. Materi sulit menjadi mudah sehingga saya
lebih semangat belajar. Prestasi saya pun meningkat, kini jadi juara 1 di
sekolah,” kata Dhevalita.
Pelaksana Tugas (PLt.) Dinas
Pendidikan Banyuwangi Suratno menambahkan, dalam bingkai Smart Student yang
ditujukan untuk pemerataan kualitas pendidikan, di masa pandemi ini pemkab juga
bekerja sama dengan Ruangguru untuk meningkatkan kompetensi guru, khususnya
dalam melakukan pembelajaran daring.
“Sekitar 500 guru se-Banyuwangi
sudah mengikuti program Indonesia Teaching Fellowship dari Ruangguru. Ini untuk
meningkatan kompetensi guru-guru kita, khususnya terkait materi pembelajaran
daring selama masa pandemi,” ujar Suratno.
Ke depan, kata dia, kerjasama
akan terus dikembangkan lewat berbagai program. “Kita telah melakukan sensus
status pendidikan di Banyuwangi. InshaAllah, kita bisa melanjutkan kerja sama
untuk program pembelajaran daring Kejar Paket C,” kata Suratno.
Sementara itu, pendiri dan Direktur Utama Ruangguru Belva Devara menyatakan siap berkolaborasi untuk memajukan pendidikan di Banyuwangi. “Kami akan terus berinovasi untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan di Indonesia, termasuk Banyuwangi,” kata Belva. (Humas/kab/bwi)