Puluhan Sekolah di Banyuwangi Dimerger Imbas Kekurangan GuruDispendik Banyuwangi

Puluhan Sekolah di Banyuwangi Dimerger Imbas Kekurangan Guru

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Kurangnya tenaga pengajar di jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), menyebabkan beberapa sekolah di Kabupaten Banyuwangi terpaksa dimerger.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, hingga saat ini sudah ada 20 SD yang dimerger. Bahkan tahun 2025, ada dua sekolah diajukan untuk merger.

Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno mengungkapkan, merger dilakukan karena alasan efisiensi dan pemerataan mutu pendidikan. Selain karena kekurangan guru, sekolah juga defisit siswa.

Baca Juga :

Menurutnya, kebijakan merger menjadi salah satu kewenangan daerah untuk menjaga keberlangsungan layanan pendidikan agar tetap berjalan optimal.

"Merger ini satu-satunya langkah yang bisa kita lakukan agar sistem pendidikan tetap berjalan efektif," jelas Suratno, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, dasar utama kebijakan merger tetap mempertimbangkan kondisi geografis sekolah. Sekolah yang berada di wilayah terpencil akan tetap dipertahankan agar anak-anak di daerah tersebut tetap mendapatkan akses pendidikan.

"Kita menyesuaikan kondisi di lapangan. Baik merger maupun mempertahankan sekolah harus berpijak pada prinsip bahwa anak-anak tidak boleh kehilangan haknya untuk belajar," ujar Suratno. (fat)