(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id –
Ratusan ahli geologi dari dalam dan luar negeri berkumpul di Kabupaten
Banyuwangi. Sekitar 300 geolog tersebut berasal dari berbagai wilayah di
Indonesia, serta beberapa negara di dunia seperti Turki, Taiwan, Canada,
Australia, dan Peru.
Rombongan ahli geologi ini
ke Banyuwangi untuk mengikuti kegiatan annual convention ke-14, yang digelar
oleh Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI). Sebuah organisasi yang
mewadahi para penggiat geologi ekonomi khususnya yang bergerak di bidang usaha
pertambangan mineral dan batubara.
Rangkaian Annual Convention
MGEI tersebut digelar satu pekan penuh sejak Minggu (4/12/2022) hingga
(11/12/2022). Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan convention
setelah dua tahun sebelumnya dilakukan secara virtual akibat pandemi
covid-19.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Burhanudin Nur mengatakan, digelarnya annual convention di Banyuwangi sangat tepat. “Selain aksesibilitasnya memadahi, Banyuwangi juga memiliki sejumlah situs geologi yang luar biasa. Seperti Gunung Ijen dan Pantai Pulau Merah,” kata Burhanudin Nur.
(Foto: humas/kab/bwi)
Selain annual convention,
rombongan MGEI juga mengeksplor sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi. Di
antaranya Kawah Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, Hutan De Djawatan, dan
lainnya.
Rombongan ahli geologi ini
mengaku terkesan selama berada di Banyuwangi. “Banyuwangi eksotis. Situs
geologinya juga bisa menjadi jujugan,” ungkap Ketua MGEI, Budi Santoso.
Sementara Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani yang menyapa mereka secara online mengaku senang Banyuwangi
dipilih sebagai lokasi kegiatan tersebut. Ipuk berharap, hasil pembahasan dalam
kegiatan tersebut, bisa bermanfaat untuk pengembangan dan pemanfaatan
sumberdaya mineral di Indonesia yang bertanggung jawab, efektif, dan efisien untuk
kemakmuran rakyat.
“Termasuk juga berimbas bagi
Banyuwangi yang dikelilingi situs-situs geologi,” kata Ipuk.
Ipuk menambahkan salah satu situs geologi di Banyuwangi, kawah Gunung Ijen, saat ini tengah menunggu sertifikasi dari Unesco Global Geopark (UGG) untuk ditetapkna sebagai jaringan Geopark dunia. (humas/kab/bwi)