Ratusan sopir melakukan unjuk rasa di sekitaran Pelabuhan ASDP Ketapang. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Ratusan sopir truk logistik yang tergabung dalam Konvederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI) melakukan aksi unjuk rasa dan memlokade akses keluar masuk Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Senin (3/1/2022). Mereka melakukan orasi menolak penertiban truk over dimensi over loading (Odol).
Blokade yang dilakukan para sopir membuat aktivitas di
pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Jawa - Bali ini terganggu. Karena,
para sopir memarkir truk dengan posisi melintang di pintu masuk dan pintu
keluar pelabuhan.
Koordinator Aksi, Slamet Barokah mengatakan, aksi dilakukan sejak pukul 11:30 WIB. Aksi ini sebagai bentuk protes penolakan kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk over dimensi over loading (Odol).
Aksi blokade jalan di pintu masuk dan pintu keluar
pelabuhan. (Foto: Istimewa)
Mereka menolak aturan yang tertuang dalam Surat Edaran
Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengawasan Terhadap Mobil
Barang Atas Pelanggaran Muatan Lebih (Over Loading) Dan/Atau Pelanggaran Ukuran
Lebih (Over Dimension).
"Kami meminta keadilan dan kami minta pemerintah
peduli dengan kami, karena aturan itu sangat menyengsarangkan kami," ujar
Slamet saat orasi.
Slamet Barokah mengaku sebenarnya tidak ingin menutup obyek
vital Pelabuhan Ketapang. Tapi pejabat
di pusat tidak merespon tuntutan para
sopir yang menolak ODOL.
"Biar mereka tahu, bagaimana kalau Ketapang
macet," kata Slamet Barokah. (fat)