Sebanyak 140 Nakes Terpapar Virus Corona, 3 Dokter Meninggal Satgas Covid-19 Banyuwangi

Sebanyak 140 Nakes Terpapar Virus Corona, 3 Dokter Meninggal

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono. (Foto: Istimewa/Doc)

KabarBanyuwangi.co.id – Tingginya ledakan kasus Covid-19 di Banyuwangi, menyebabkan ratusan tenaga kesehatan (nakes) terpapar virus corona. Selain itu, dalam seminggu terakhir tiga orang dokter juga dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Terkait meninggalnya ke tiga dokter tersebut, Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara (jubir) Satgas Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan membenarkan.

Ketiga dokter tersebut, kata Widji Lestariono, dua dokter yang masih aktif dan satu merupakan seorang dokter yang sudah pensiun. Ketiganya meninggal akibat terpapar Covid-19 karena kontak langsung dengan pasien. 

Baca Juga :

"Ya benar ada 3 dokter yang meninggal terpapar Covid-19. Dokter Didik dan dokter Munandar. Beliau berdua merupakan dokter di klinik swasta. Juga ada dokter Sarwadi yang meninggal karena Covid-19. Namun beliaunya sudah pensiun. Kalau yang aktif sebagai dokter sudah dua yang meninggal," ujar dr Widji Lestariono, Senin (12/7/2021).

Dokter yang biasa dipanggil Rio ini menambahkan, untuk 140 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 saat ini sedang menjalani perawatan intensif. Tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Banyuwangi ini diduga berasal dari varian delta.

"Untuk 140 nakes mayoritas isolasi mandiri di rumah. Namun ada juga beberapa nakes harus menjalani isolasi di rumah sakit. Bisa jadi ini varian delta, kalau kita lihat cepatnya penyebaran virus. Cuma itu yang bisa merilis adalah Litbangkes," ucap Rio.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar benar-benar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab virus varian baru tersebut dicurigai penularannya bukan dari droplate lagi.

“Kalau droplate dengan jaga jarak 1,5 meter bisa terhindar dari penularan. Tapi virus delta ini dari airborne, artinya virus sudah ada di udara," ungkap Rio. 

Rio juga menyebut, virus varian baru penularannya lebih cepat daripada virus corona yang biasa. Langkah yang paling efektif untuk mencegah penularan adalah disiplin menggunakan masker dimanapun berada.

"Jadi ketika ada beberapa orang di satu ruangan, kemudian ada satu yang terpapar, semua yang ada di ruangan bisa tertular kalau tidak pakai masker. Itulah kenapa sangat penting menggunakan masker di saat seperti ini," pungkasnya. (fat)